Pengertian Litosfer, Ciri-ciri, Fungsi, Manfaat, Bagian, dan Penyebabnya

Pengertian Litosfer, Ciri-ciri, Fungsi, Manfaat, Bagian, dan Penyebabnya – Materi lengkap tentang litosfer ini akan sangat membantu Anda untuk memahaminya secara mudah. Sehingga, Anda tidak lagi merasa bingung atau kesulitan ketika menemui ragam soal terkait materi tentang lapisan bumi beserta strukturnya, terutama mengenai litosfer. Anda mungkin sudah tidak asing ketika mendengar kata ‘litosfer’ yang ternyata berasal dari Bahasa Yunani.

Definisi Litosfer

Pada Bahasa Yunani, ‘litosfer’ diambil dari 2 suku kata, yakni lithos dan sphere. Sering kali akan muncul di dalam soal ujian, terkait suku kata yang manjadi asal mula nama ‘litosfer’. Di mana lithos memiliki makna sebagai batuan, dan sphere merupakan lapisan kerak bumi paling luar dengan ketebalan kurang lebih 1.200 km.

Ahli geologi menerangkan bahwa di bagian permukaan bumi ini terdapat berbagai oksida, yang sebagian besar, kurang lebih 60 persen berupa oksida silicon (SiO2). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian litosfer adalah lapisan kulit bumi yang berada di paling luar, dan berupa batuan paling padat. Kerak dan selubung yang tebalnya sekatar 50 hingga100 km menjadi 2 lapisan yang menyusun lapisan litosfer.

Kerap terjadi pergeseran benua yang disebabkan karena, litosfer merupakan lempeng yang bergerak. Disebutkan pula bahwa litosfer atau yang kerap disebut sebagai kerak bumi ini merupakan lapisan yang berada di paling luar dari bumi, berupa benda padat yang ketebalan rata-ratanya mencapai 70 km dengan berat jenis 2,8 gram per cm kubik. Di mana setiap kerak bumi terdiri atas kerak daratan dan kerak lautan dengan ketebalan yang berbeda-beda.

Pada bagian daratan atau permukaan bumi di daratan membentuk kerak yang disebut sebagai kerak daratan. Sementara, pengertian litosfer pada kerak lautan merupakan kerak bumi yang terdapat pada dasar laut atau lebih tepatnya berada pada permukaan bumi di dasar laut. Seperti yang telah disebutkan bahwa ketebalan keduanya berbeda-beda, dan kerak daratan memiliki ketebalan yang lebih jika dibandingkan dengan tebal kerak lautan.

Bentuk Kerak Daratan dan Kerak Lautan

Jika Anda pernah melihat atau bahkan mengamati bentuk-bentuk yang ada di daratan atau muka bumi, seperti daratan, pegunungan lembah, atau cekungan, itulah yang merupakan beberapa bentuk dari kerak daratan. Hal ini pula yang dikenal sebagai bentang alam yang terdiri dari berbagai bentuk permukaan bumi. Adapun bagian bentang alam yang dikenal sebagai daratan yang memiliki bentuk permukaan hampir rata yang luas.

Daratan sendiri terbagi lagi menjadi daratan rendah dan daratan tinggi. Daratan rendah mempunyai ketinggian kurang dari 200 m dari permukaan air laut. Sementara untuk daratan tinggi tingginya beraneka ragam. Hal ini disebabkan karena, pengertian litosfer yang merupakan kerak bumi juga membentuk beberapa bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari gunung-gunung yang membentuk suatu pengunungan.

Bentuk kerak daratan yang merupakan gunung memiliki pengertian berupa permukaan bumi yang mengerucut. Adapun lembah yang masuk dalam bentuk kerak daratan yang merupakan daratan yang letaknya di sepanjang sungai. Bentuk kerak daratan juga ada yang berupa cekungan, di mana cekungan memiliki pengertian sebagai daratan rendah yang dikelilingi oleh daratan tinggi.

Jika Anda pernah mengunjungi pantai atau bahkan naik kapal laut, mungkin yang terlihat ialah hamparan air laut yang terlihat hampir rata. Namun, ternyata para ahli geologi mengungkapkan bahwa permukaan bumi di dasar lautan terdiri dari berbagai macam bentuk yang menjadi bagian dari pengertian litosfer terkait bentuk kerak lautan.

Kerak lautan sudah terbentuk bersama bahan-bahan lain yang memiliki bobot lebih berat dan menggumpal di dalam inti. Sementara unsur yang terkandung di dalam kerak lautan terdiri dari unsur-unsur silium dan aluminium. Selanjutnya terdapat  unsur utama sillisium dan magnesium pada lapisan yang agak dalam. Di bagin lapisan berikutnya terkandung unsur persenyawaan logam sulfide.

Masuk ke dalam bagian inti yang menjadi bagian terdalam dari kerak lautan ini diungkapkan memiliki kandungan besi dan nikel. Adrija Mohorovicic tercatat sebagai salah satu peneliti pada tahun 1909 yang berhasil mengetahui lapisan dalam bumi. Di mana setiap lapisan memiliki ketebalan yang berbeda yang dapat diukur melalui gelombang gempa.

Ciri-ciri Litosfer

Ciri-ciri dari litosfer yakni terdiri dari lapisan tanah yang memiliki kadar oksigen. Sesuai dengan pengerian litosfer, yakni memiliki ciri sebagai lapisan terluar bumi atau yang kerap disebut sebgai kulit bumi. Setiap kerak bumi terdiri dari lapisan kerak bumi daratan dan lautan, hingga ciri yang tidak bisa terpisah dari litosfer yakni lapisan yang memiliki kehidupan bagi para makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.

Litosfer juga mengandung unsur SiO2 yang kaya, setidaknya terdapat kurang lebih 60 persen kandungan oksida silicon di kerak bumi ini. Ciri yang terdapat pada lapisan litosfer selanjutnya yakni ketebalannya yang sekitar 20 hingga 100 km. Di mana setiap lapisan penyusunnya ini terdiri dari lempeng tektonik yang dapat bergeser dan memiliki gerak horizontal, serta kerap menjadi penyebab dari pergeseran benua.

Fungsi dan Manfaat Litosfer

Melalui pengertian litosfer, Anda juga dapat menarik kesimpulan sebagai dasar dari fungsinya sebagai kerak bumi di kehidupan. Sebab, litosfer menjadi tempat berbagai aktivitas seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya. Bahkan lapisan litosfer menjadi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Unsur-unsur yang terkandung dalam litosfer dapat dimanfaatkan oleh seluruh makhluk hidup.

Tak heran jika lapisan litosfer ini kerap digunakan untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronik, perlalatan rumah tannga, bahan bagunan, dan bahkan untuk kendaraan bermotor dengan memanfaatkan unsur besi dan aluminium. Kandungan mineral yang ada di lapisan litosfer seperti intan, emas, perak dan lain-lain juga banyak dimanfaatkan manusia. Lapisan litosfer memiliki sedikit unsur uranium dengan jumlah terbatas untuk bahan peledak.

Berbagai manfaat bisa diambil dari pengertian litosfer untuk sumber kehidupan makhluk hidup di bumi. Seperti di dalam sektor pertanian unsur yang terkandung di dalam litosfer turut memberikan memanfaat dalam pupuk buatan. Tumbuhan turut subur dengan memanfaatkan pupuk buatan yang dibuat dari kandungan litosfer, hewan dan manusia turut menikmati tumbuhan yang hidup subur di muka bumi.

Bagian-bagian Litosfer

Litosfer terdiri dari 2 bagian, yakni lapisan sial dan lapisan sima. Lapisan sial (silisium dan alumunium) terdapat pada batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor dan batuan lain yang berada di daratan benua. Lapisan sial disebut juga sebagai kerak bumi yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudera.

Sementara pada lapisan litosfer yang masuk di dalam bagian lapisan sial,  tersusun atas logam-logam silisium dan magnesium. Berat jenis lebih besar dari pada lapisan sial, karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt dan mempunyetebalan rata-rata 65 km.

Penyebab Litosfer

Pengertian litosfer disebabkan karena adanya pembentukan yang terjadi dengan bantuan tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga dari dalam bumi disebut tenaga endogen, yang meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme. Sementara tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen, yang meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan). Bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen dapat rusak karena eksogen.