Berapa Gaji Apoteker, Profesi Lulusan Farmasi dan Asistennya?

Gaji Apoteker – Banyak yang berpikir bahwa gaji apoteker itu hampir setara dengan dokter, mengingat tanggung jawabnya sama-sama berat. Profesi apoteker hingga saat ini masih menjadi incaran banyak orang, salah satunya karena memiliki penghasilan yang cukup besar.

Besar atau kecilnya gaji apoteker tentu akan ditentukan dari jabatan dan pengalaman seseorang. Begitu juga dengan profesi apoteker, sebelum menjabat sebagai apoteker Anda harus menjalani beberapa profesi di bawahnya terlebih dahulu.

Gaji Apoteker dan Profesi Lulusan Farmasi

Profesi

Gaji

Apoteker 4 – 6 Juta
Konsultan Kecantikan 3 – 8 Juta
Staff Rekam Medis 4 – 8 Juta
Peneliti Bioteknologi 5 – 7 Juta
Bagian Administrasi Rumah Sakit 3.5 – 5 Juta
Dosen Farmasi 3 – 7 Juta

Deskripsi Karir Apoteker

Berapa Gaji Apoteker dan Asistennya?

Apoteker merupakan profesi yang dimiliki oleh seorang lulusan farmasi, yang tentunya sudah lulus dalam ujian kompetensi dan sudah mengucap sumpah jabatan. Bidang keilmuan ini sangat berkaitan dengan ilmu kimia dan kesehatan.

Seorang apoteker bisa bertugas di rumah sakit maupun komunitas, tanggung jawabnya yaitu memberikan obat sesuai resep yang diberikan dokter. Apoteker juga bertugas memastikan efektivitas dan keamanan dari penggunaan obat.

Tidak hanya itu, apoteker juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat yang rasional serta efek sampingnya. Apoteker juga bisa bekerja di berbagai industri yang masih berkaitan dengan farmasi, seperti industri kosmetik. 

Seorang apoteker diperbolehkan untuk mengganti resep dari dokter dengan obat generik yang lebih terjamin mutunya. Hal tersebut juga dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010.

Fakta-Fakta Tentang Dunia Apoteker

Agar bisa memahami profesi apoteker lebih dalam, mari simak beberapa fakta di bawah ini:

  1. Apoteker memiliki tanggung jawab sosial terhadap produk farmasi yang beredar, karena sekarang sudah marak di tengah masyarakat produk ilegal yang berbahaya.
  2. Apoteker berperan penting dalam mencegah penyalahgunaan obat, karenanya ia bertugas untuk mengedukasi masyarakat mengenai obat-obatan.
  3. Dikutip dari Tribunnews, Apoteker dapat menyelamatkan hidup pasien jika saja dokter lalai menuliskan resep. Hal tersebut karena Apoteker mengecek kembali kesalahan resep dokter.
  4. Fakta menarik, bahwa minuman cola berkarbonasi pertama kali ditemukan oleh seorang apoteker.
  5. Apoteker tidak hanya dibekali ilmu kimia saja, ia juga memiliki kemampuan mengolah obat-obatan herbal dengan dasar ilmiah berbekal ilmu fitokimia dan fitofarmaka.
  6. Dikutip dari idntimes.com, Lipitor atau obat penurun kolesterol adalah obat terlaris sepanjang masa dengan angka penjualan $125 miliar (sekitar Rp1.8 kuadriliun). Siapa tahu Anda menjadi apoteker selanjutnya yang menciptakan obat baru!
  7. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada merupakan pendidikan tinggi farmasi pertama di Indonesia. Fakultas ini diresmikan pada 27 September 1946 dengan nama Perguruan Tinggi Ahli Obat (PTAO).

Peran dan Tanggung Jawab Apoteker

Berapa Gaji Apoteker dan Asistennya?

  1. Mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan obat.
  2. Meracik obat untuk penyembuhan suatu penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
  3. Mengawasi resep dari dokter untuk mendukung penggunaan obat yang rasional.
  4. Melakukan konsultasi dengan pasien.
  5. Menjelaskan efek samping obat kepada pasien.
  6. Menjelaskan makanan/obat apa yang harus dihindari saat sakit atau hamil.
  7. Menghitung dosis obat yang khusus per pasien terutama bayi, anak-anak, serta penyakit tertentu.
  8. Mengkaji resep secara administrasi dan kesesuaian farmasetik dengan pertimbangan klinis.
  9. Memusnahkan obat yang kadaluwarsa, rusak, atau mengandung narkotika dan psikotropika.
  10. Memusnahkan resep yang sudah disimpan lebih dari 5 tahun.

Pengetahuan dan Keahlian Apoteker

Seorang apoteker harus memiliki kemampuan dan keahlian berikut:

  1. Komunikasi yang baik
  2. Kerja dalam tim
  3. Analisis yang teliti dan akurat
  4. Orientasi melayani
  5. Memahami ilmu kesehatan dengan baik
  6. Memahami ilmu kimia
  7. Menguasai bahasa asing

Jenjang Karir Apoteker

Berikut ini adalah jenjang karir profesi apoteker yang bekerja di industri farmasi:

  1. Product Specialist.
  2. Logistic Executive.
  3. Manager. Terdiri dari Area Sales Manager, Retail Key Account Manager, Product Manager serta Tax and Treasury Manager.
  4. Kepala Regulasi.
  5. Direktur. Ada macam-macam bidang direktur antara lain; Direktur Riset dan Pengembangan, Direktur Komunikasi Korporat, Direktur Urusan Medis, Direktur Bisnis, Direktur Komersial dan Direktur Keuangan.
  6. CEO Perusahaan Farmasi.

Wewenang Apoteker

Berapa Gaji Apoteker dan Asistennya?

Menurut UU no.36 tahun 2009 tentang kesehatan, dijelaskan pada Pasal 108 ayat 1 bahwa Praktik kefarmasiaan yaitu terdiri dari pembuatan dan juga pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat sekaligus pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional wajib dikerjakan oleh tenaga kesehatan dengan keahlian dan kewenangan menurut aturan peraturan perundang-undangan.

Jika mengacu pada UU tersebut, seorang apoteker berhak memberikan pelayanan informasi obat ke pasien di tempat prakteknya. Pelayanan tersebut sama halnya dengan layanan konsultasi bersama dokter, apoteker harus memberikan informasi dengan detail tentang obat yang lebih lengkap ke pasien.

Hanya saja tugas apoteker tersebut mungkin masih belum terbiasa untuk masyarakat Indonesia. Padahal jika dilaksanakan dengan baik, maka akan memberikan dampak positif untuk karir apoteker itu sendiri. Tugas apoteker akan lebih signifikan bila mana seorang pasien mendapat informasi langsung dari ahlinya.

Profesi ini juga semakin terkenal di kalangan masyarakat, hal ini akan beriringan dengan kebutuhan masyarakat terhadap konsultasi bersama apoteker. Mereka akan mendapat informasi mengenai cara kerja obat hingga efek sampingnya. Keuntungan lainnya, yaitu apoteker akan mendapat penghasilan lebih dari praktek konsultasi tersebut.

Misalnya pelayanan konsultasi memiliki tarif Rp.50.000 per pasien, jika rata-rata per hari mendapat 20 pasien maka akan didapat Rp.1000.000 dalam satu hari. Jika seorang apoteker membuka praktek konsultasi 5 hari kerja dalam seminggu, maka akan mendapat 5 juta dalam satu minggu dan 20 juta dalam sebulan.

Penghasilan tersebut tentu cukup besar dibandingkan dengan pekerjaan apoteker di rumah sakit. Untuk menjadi apoteker profesional, Anda harus menempuh beberapa jenjang karir terlebih dahulu. Khususnya di rumah sakit biasanya jenjangnya dimulai dari magang, asisten apoteker, hingga profesi apoteker seutuhnya. 

Pendidikan yang ditempuh pun cukup lama, sama halnya seperti pendidikan tenaga kesehatan pada umumnya, yang harus menjalani pendidikan profesi terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia kerja.

Minimal Anda harus menempuh pendidikan farmasi S1 selama 4 tahun, kemudian dilanjut dengan pendidikan profesi selama satu tahun. Beberapa instansi juga menyediakan program d3 farmasi yang lebih singkat.

Kesimpulan

Gaji apoteker di Indonesia memang cukup besar, namun hal itu tergantung pada jabatan dan pengalaman. Banyak tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan oleh apoteker, beberapa diantaranya berkaitan dengan tugas dokter.

Seorang apoteker juga bisa membuka praktek mandiri, yaitu praktek konsultasi obat sekaligus menjual obat secara legal. Untuk menjadi apoteker seutuhnya, Anda harus menempuh pendidikan farmasi terlebih dahulu.