Metamorfosis Sempurna atau Tidak, Ini Perbedaan yang Harus Anda Ketahui – Setiap makhluk hidup mengalami perubahan secara fisik yang diawali ketika pertama kali hidup hingga tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Proses perkembangan tersebut akan berhenti ketika makhluk tersebut mati.
Hal ini dikenal dengan istilah daur hidup atau siklus hidup. Pada hewan, proses daur hidup merupakan suatu siklus kehidupan (life cycle). Ini dikarenakan proses tersebut akan kembali ke titik awal awalnya.
Metamorfosis
Siklus kehidupan hewan berawal pada saat hadir di dunia dengan cara menetas dari telur atau lahir dan keluar dari perut induknya yang kemudian tumbuh berkembang hingga akhirnya mati. Jika dilihat berdasarkan proses perubahan fisiknya, daur hidup dikategorikan menjadi 2 golongan yaitu daur hidup dengan metamorfosis dan tanpa metamorfosis.
Metamorfosis ini ada yang berlangsung secara sempurna yang dikenal dengan istilah metamorfosis sempurna dan ada pula yang tidak sempurna. Sedangkan pengertian dari metamorfosis itu sendiri adalah suatu perubahan bentuk yang terjadi pada hewan di setiap tahap hidupnya.
Perubahan tersebut terjadi secara bertahap setelah terlahir ke dunia atau melalui penetasan hingga menjadi dewasa. Menariknya, tidak semua hewan mengalami proses daur hidup dengan metamorfosis. Sebagian hewan ada yang mengalami daur hidup tanpa mengalami metamorfosis, hanya bertambah besar saja fisiknya.
Daur Hidup tanpa Metamorfosis
Siklus kehidupan hewan yang tidak mengalami metamorfosis hanya terdapat perubahan fisik berupa ukuran tubuhnya saja tanpa mengalami perubahan bentuk. Contoh hewan yang termasuk kategori ini adalah ayam dan kucing.
- Ayam
Hewan yang satu ini memang tidak mengalami metamorfosis sempurna, walaupun awal kelahirannya ke dunia dalam bentuk telur. Setelah ayam menghasilkan telur, calon anak ayam tersebut harus dierami terlebih dahulu selama sekitar 21 hari hingga menetas.
Setelah itu, anak ayam tersebut akan mulai berkembang mulai dari berubahnya bulu-bulu halus menjadi bulu yang seperti induknya hingga ukuran tubuhnya yang menjadi besar saat dewasa. Untuk ayam betina dewasa nantinya akan berkembang biak dan menghasilkan telur kembali.
- Kucing
Sedangkan pada hewan kucing akan melahirkan anak kucing yang bentuknya sudah menyerupai induknya, hanya saja ukuran tubuhnya yang lebih kecil. Setelah bertambah dewasa, ukurannya akan menjadi semakin besar dan berkembang biak hingga kucing betina dewasa akan hamil dan melahirkan anak-anaknya.
Metamorfosis yang Sempurna dan Tidak Sempurna
Pada hewan yang mengalami metamorfosis masih terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis yang tidak sempurna. Walaupun tidak seluruhnya, namun pada umumnya proses metamorfosis yang dilalui oleh hewan-hewan tersebut akan diikuti dengan perubahan habitat atau kelakuan. .
Hewan dapat dikatakan mengalami metamorfosis jika terlahir dalam bentuk yang berbeda dengan induknya. Kemudian, hewan tersebut akan mengalami perubahan fisik secara bertahap hingga dewasa.
- Metamorfosis yang Sempurna
Pada hewan dianggap mengalami siklus daur hidup secara sempurna jika terdapat perubahan struktur fisik sejak awal menetas hingga tumbuh dewasa. Perubahan tersebut terlihat sangat berbeda dari waktu ke waktu yang terjadi karena adanya perubahan bentuk dan diferensiasi sel secara radikal. .
Dikatakan sempurna jika terdapat perubahan bentuk yang terjadi tersebut mengalami 4 fase perubahan yaitu dari telur, larva, pupa, hingga menjadi hewan dewasa atau imago. Ciri yang bisa ditemukan pada hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah:
- Hewan tersebut mengalami fase pupa atau fase kepompong.
- Memiliki perbedaan bentuk yang sangat mencolok antara fase pupa dengan fase imago.
Hewan yang masuk dalam kategori ini diantaranya adalah kupu-kupu, ngengat, lalat, nyamuk, dan katak. Sebagai gambaran, berikut ini uraian tentang daur hidup kupu-kupu yang bisa Anda amati.
- Fase Telur
Pada tahap awal proses hewan yang mengalami metamorfosis sempurna seperti kupu-kupu adalah terbentuk dari telur kupu-kupu. Telur ini bentuknya kecil, bulat, dan berwarna putih yang bisa ditemukan melekat pada dedaunan.
Kupu-kupu dewasa akan meletakkan telur-telurnya pada daun yang mereka sukai. Alasannya adalah, ketika telur tersebut menetas bisa langsung mendapatkan makanan. Selain itu, lokasi penempatan telur juga tidak di sembarang tempat karena kupu-kupu ingin telurnya tetap aman dan tidak terganggu.
Seekor kupu-kupu betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang beragam antara 100 hingga 300 butir. Telur-telur miliki kupu-kupu ini mampu bertahan antara tiga hingga 5 hari sebelum menetas.
- Fase Larva (Caterpillar)
Fase kedua metamorfosis sempurna pada kupu-kupu setelah telurnya menetas adalah menjadi ulat. Fase kedua ini dikenal dengan sebutan fase larva atau Caterpillar. Bentuknya yang kecil dan agak panjang ini membuat manusia tidak merasa nyaman saat melihatnya.
Selain itu, fase ini juga merupakan masa pertumbuhan sehingga ulat tersebut akan membutuhkan banyak makanan berupa daun. Kondisi ini jika dibiarkan bisa mengakibatkan tanaman tempat ulat tersebut berada menjadi rusak.
Pertumbuhan ulat ini juga berlangsung sangat cepat dan mereka akan mengalami pergantian kulit yang disebut dengan molting. Proses ini terjadi karena ukuran tubuh ulat sudah melebihi dari kulit luarnya. Molting pada hewan kupu-kupu bisa terjadi sebanyak empat hingga enam kali.
- Fase Pupa (Kepompong)
Fase ketiga metamorfosis sempurna disebut dengan fase pupa. Pada fase ini, ulat-ulat tersebut akan membungkus tubuhnya dengan daun. Warna dari kepompong ini ada yang hijau ada pula yang coklat.
Kedua warna tersebut berguna sebagai penyamaran diri dari lingkungan sekitar tempat mereka berada. Jika dilihat dari luar, struktur kulitnya yang halus dan keras seperti diam tidak bergerak. Namun, sebenarnya di bagian dalam tengah terjadi pembentukan diri dan mengalami transformasi yang luar biasa hingga menjadi kupu-kupu.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini tergantung dari spesies itu sendiri. Namun, secara umum hal ini terjadi antara 7 hingga 20 hari. Setelah fase ini terlampaui, maka fase berikutnya adalah fase imago.
- Fase Imago (Kupu-kupu)
Proses perubahan yang terjadi dari ulat yang terlihat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang indah merupakan metamorfosis sempurna yang menakjubkan. Kupu-kupu yang baru keluar dari kepompong tidak serta merta bisa langsung terbang.
Ini disebabkan karena sayapnya masih kusut, kecil dan basah. Bahkan, terkadang pada bagian tubuh kupu-kupu juga terlihat ada cangkang kepompong yang masih menempel. Cairan yang melekat pada sayap kupu-kupu disebut Hemolymph. Berguna untuk memperbesar tubuh dan juga sayap kupu-kupu tersebut.
- Metamorfosis Tidak Sempurna
Untuk metamorfosis yang tidak sempurna, hewan yang masuk kategori ini tetap mengalami perubahan bentuk hanya saja tidak memasuki fase pupa. Jadi, urutan fase pada metamorfosis yang tidak sempurna adalah mulai dari fase telur, nimfa (hewan kecil/ hewan muda), dan fase dewasa.
Dikarenakan hanya mengalami 3 fase perubahan, maka siklus metamorfosisnya pun jauh lebih singkat dibandingkan dengan metamorfosis yang sempurna. Beberapa hewan yang masuk kategori ini diantaranya adalah kecoa, jangkrik, capung, belalang, tonggeret, dan lain-lain.
Dengan mempelajari siklus daur hidup pada hewan, Anda bisa mengetahui manakah yang pertumbuhannya termasuk sebagai metamorfosis sempurna dan yang tidak sempurna. Coba amati lagi hewan di sekitar lingkungan Anda. Manakah yang jumlahnya lebih banyak dari kedua metamorfosis tersebut.