Mengenal Cara Pengawetan Makanan, Teknik Membuat Makanan Anda Bertahan Lama – Makanan adalah salah hal yang penting supaya makhluk hidup bisa terus bertahan hidup, beraktivitas dan bekerja. Makanan inilah yang menjadi sumber tenaga untuk bisa melakukan berbagai hal dan juga melanjutkkan hidup. Supaya makanan yang dimiliki bisa bertahan lama, berbagai cara dilakukan sebagai langkah pengawetan, terutama oleh manusia.
Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan supaya makanan yang dimiliki tidak mudah basi dengan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan tersebut. Untuk mengawetkan makanan maka harus diperhatikan jenis makanan apa yang akan diawetkan. Beda jenis makanan, berbeda juga cara pengawetannya. Tidak perlu khawatir dengan teknologi atau teknik pengawetan karena saat ini sudah semakin berkembang.
Alasan Munculnya Pengawetan Makanan
Munculnya cara pengawetan makanan yang ada saat ini disebabkan karena kejadian yang terjadi zaman dulu. Ketika hasil panen dan hasil ternak melimpah, tidak bisa semuanya dikonsumsi semua saat itu juga. Hasilnya, makanan jadi cepat busuk dan cepat rusak karena ada proses oksidasi atau benturan antar makanan yang disimpan. Dari sinilah awal mula pengawetan muncul.
Pengawetan makanan bisa menyelamatkan hasil panen dan ternak yang melimpah sehingga tidak terbuang percuma. Selain itu, proses ini juga bisa mencegah racun alami yang timbul dari proses penumpukan makanan dinetralkan atau disingkirkan. Tapi tetap saja, sekali pun diawetkan ada masa kadaluarsa yang berlaku. Apalagi jika proses pengawetannya melibatkan bahan kimia.
Cara-cara Mengawetkan Makanan
Secara garis besar, ada dua cara untuk mengawetkan makanan yang disesuaikan dengan bahan dan komposisi makanan serta tujuan pengawetan. Cara pengawetan tersebut adalah dengan cara fisik dan cara biokimia (biologi kimia). Dari kedua cara ini terbagi lagi ke dalam beberapa cara yang lebih spesifik. Untuk mengetahui cara apa saja yang bisa digunakan untuk mengawetkan makanan, simak penjelasan ini.
Cara Pengawetan Fisik
Di antara kedua cara pengawetan makanan, pengawetan fisik merupakan yang paling banyak memiliki variasi. Bahkan, beberapa caranya sudah digunakan semenjak orang-orang purba dulu mulai menemukan bahwa makanan yang mereka perlu miliki perlu diawetkan. Setidaknya, ada 10 cara pengawetan yang bisa Anda pilih atau gunakan untuk mengawetkan makanan yang Anda miliki.
Cara yang pertama adalah dengan pemanasan yang cocok untuk bahan makanan padat. Akan tetapi, cara ini tidak cocok untuk bahan yang mengandung vitamin, protein atau gugus fungsional lainnya. Beberapa contoh bahan yang biasany diawetkan dengan pemanasan adalah susu dengan proses pateurisasi hingga mencapai suhu 121 derajat Celsius. Namun ada juga pemanasan yang hanya dicelupkan ke air panas yang dikenal dengan sebutan blansing.
Cara kedua adalah pendinginan dengan cara dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Cara ini cocok untuk bahan makanan seperti daging, susu hingga sayuran. Bahan makanan yang disimpan di lemari pendingin bisa bertahan mulai dari datu hingga tiga minggu. Usahakan gunakan bahan makanan yang dimasukkan lebih awal supaya bahan bersirkulasi. Oleh karenanya, menempelkan tanggal penyimpanan penting pada makanan yang didinginkan.
Selain didinginkan, bahan makanan juga bisa dibekukan hingga di bawah 0 derajat Celcius. Cara pengawetan makanan ini bisa diterapkan juga pada daging jika ingin lebih awet dan bertahan hingga berbulan-bulan. Dengan pembekuan juga bisa memudahkan untuk proses pengiriman ke luar daerah hingga ke luar negeri. Pastikan saja pengemasannya tepat supaya kebekuan bisa tetap bertahan.
Cara keempat adalah dengan cara pengeringan yang berfungsi untuk mencegah pembusukan akibat mikroorganisme seperti bakteri. Cara ini biasanya dilakukan pada bahan makanan yang padat dan mengandung protein serta karbohidrat. Cara pengeringan bahan makanan ini biasanya adalah dengan dijemur, mengandalkan sinar matahari. Contoh makanan yang dikeringkan adalah buah-buahan.
Selanjutnya adalah pengasapan yang memadukan teknik pengasinan (cara biokimia) dan pengawetan. Cara ini bisa digunakan untuk pengawetan jangka panjang dan cocok untuk daging atau pun ikan. Cara pengawetan keenam adalah dengan pengalengnan namun ini juga membutuhkan bantuan dari bahan kimia dan teknik fisika. Ketahanan bahan makanan yang dikalengkan bisa berlangsung bertahun-tahun.
Cara pengawetan makanan selanjutnya adalah dengan pengentalan yang sangat cocok digunakan untuk mengawetkan bahan cair. Kemudian ada juga cara irradiasi yaitu dengan menghancurkan mikroorganisme pada bahan makanan dan menghambar perubahan biokimia. Dibuat jadi acar juga merupakan salah satu cara mengawetkan dan ini adalah cara yang biasa dilakukan pada buah dan sayuran.
Cara pengawetan fisik terakhir adalah dengan cara pembuatan menjadi tepung. Cara ini memang merubah bentuk asli dari bahan makanan tersebut dan fungsi bahan makanan jadi berubah. Akan tetapi, dari pada bahan makanan terbuang maka lebih baik cara ini diambil. Teknik membuat jadi tepung ini sering digunakan pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Cara Pengawetan Biokimia
Meskipun cara pengawetan biokimia terbilang lebih sedikit namun cara ini juga banyak digunakan, terutama di zaman sekarang. Cara pengawetan pertama adalah dengan pengasinan yang berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk makanan. Bahan yang digunakan pada teknik ini biasanya adalah NaCl atau lebih dikenal dengan nama pasaran garam. Jenis makanan yang biasanya diasinkan adalah ikan, telur, buah, sayuran dan lainnya.
Cara pengawetan makanan selanjutnya adalah dengan pemanisan. Jika dalam pengasinan yang dibutuhkan adalah garam sedangkan dalam pemanisan yang dibutuhkan adalah gula. Cara pemanisan bisa dengan dilarutkan dalam gula dengan konsentrasi yang tinggi sehingga mencegah kerusakan makanan. Cara ini bisa diterahpakan pada buah-buahan, susu atau kopi.
Cara ketika adalah dengan penambahan enzim. Penggunaan enzim ini biasanya diberikan pada produk-produk yang dibuat dipabrikan dan sudah merupakan bahan olahan. Enzim yang sering digunakan adalah papain dan bromalin, sedangkan bahan makanan yang sering kali menggunakan enzim sebagai bahan pengawetnya adalah susu dengan cara fermentasi.
Cara selanjutnya adalah dengan menambahkan bahan kimia, seperti asam sitrat, garam dan gula. Penambahan garam lebih dikenal dengan pengasinan dan tentunya memiliki rasa asin dan penambahan gula lebih dikenal dengan pemanisan dengan rasa manis. Sedangkan bahan yang menggunakan cara pengawetan makanan menggunakan asam sitrat akan memiliki rasa asam.
Cara terakhir adalah dengan memberikan bahan pengawet yang khusus dibuat untuk bahan cair atau mengandung minyak. Pemberian bahan pengawet ini sudah ditakar sedemikian rupa sehingga bisa ditentukan kapan waktu kadaluarsa makanan yang dibuat. Karena ada yang mengandung racun dan bahan karsinogenik, ketika sudah melampaui masa kadaluarsa akan berbahaya jika terus dikonsumsi.
Oleh karena itu, baik menggunakan cara fisik maupun cara biokimia, tetap harus perhatikan masa penyimpanan makanan. Adanya cara pengawetan makanan ini tetap memiliki masa habis dan masa sebaiknya dikonsumsi. Jika melewati masa-masa tersebut, tetap saja, makanan yang sudah diawetkan bisa berbahaya untuk dikonsumsi karena ada kerusakan atau bakteri jahat yang berkembang.