Biaya Imunisasi di Puskesmas

Biaya Imunisasi di Puskesmas: Terjangkau dan Memberikan Kesehatan Anak

Biaya Imunisasi di Puskesmas *** Bagi ibu pemula atau ibu-ibu lainnya yang ingin memberikan imunisasi pada anak. Jangan khawatir, karena biaya imunisasi di Puskesmas tidak semahal dengan biaya untuk berobat ke rumah sakit.

Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah. Puskesmas berperan dalam menjamin kesehatan masyarakat dan mewujudkan lingkungan sehat.

Setiap umur dari anak-anak hingga dewasa memiliki tarif imunisasi yang berbeda. Tak jarang ditemukan, jika imunisasi untuk si kecil justru diberikan secara gratis. Melainkan, tidak semua pemberian vaksin untuk imunisasi diberikan secara gratis.

Mengingat sebagian besar vaksin juga memiliki harga yang mahal untuk per botolnya. Bahkan, ada yang mencapai hingga jutaan rupiah. Sebelum melakukan imunisasi secara mandiri, ibu-ibu harus memperbanyak informasi mengenai imunisasi yang gratis.

Jenis Imunisasi untuk Buah Hati

Ada beberapa jenis imunisasi dasar yang lengkap dan wajib untuk diberikan pada buah hati.

  1. BCG

Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) ini dapat diberikan sejak lahir. Memberikan imunisasi ini dapat membantu tubuh dalam kekebalan terhadap penyakit tubercolocis (TBC). Bila vaksin BCG diberikan pada bayi di atas 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.

  1. Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B ini merupakan vaksin pertama setelah 12 jam bayi lahir. Imunisasi ini dapat mencegah penyakit Hepatitis B. Pemberian vaksin Hepatitis B dilakukan umur 1 bulan hingga 6 bulan.

  1. Polio

Vaksin Polio ini diberikan kepada anak untuk mencegah penyakit poliomielitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Maka, sangat penting imunisasi Polio ini diberikan sejak dini oleh buah hati.

  1. DPT

Vaksin DPT merupakan kombinasi vaksin untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Karena, ketiga penyakit tersebut cukup rentan menyerang bayi dan anak-anak.

Imunisasi DPT ini diberikan kepada bayi yang umurnya sudah melebih dari 6 bulan. Vaksin DPT ini dapat diberikan secara bersamaan dengan vaksin Hepatitis B. Selanjutnya, vaksin DPT akan diberikan kembali pada usia 18 bulan dan pada saat 5 tahun.

  1. Campak

Vaksin Campak ini diberikan pada usia 9 bulan. Kemudian, pada usia 6 tahun akan melakukan vaksin campak kembali. Biasanya vaksin campak akan diberikan pada program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Biaya Imunisasi di Puskesmas

Bagi ibu yang baru melahirkan anaknya atau ibu yang masih memiliki anak balita, pastinya harus melakukan imunisasi secara dini. Mengingat bahwa bayi dan anak balita masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang rentan terhadap penyakit.

Biasanya, yang melahirkan di rumah sakit akan diberikan jadwal kegiatan pemberian vaksin Hepatitis B oleh pihak rumah sakit. Namun, untuk jenis vaksin lainnya akan diberi rujukan kembali ke rumah sakit atau di klinik terdekat.

Ibu-ibu akan diberikan rentan waktu selama 1 bulan. Setelah satu bulan biasanya orang tua wajib membawa anak untuk mendapatkan imunisasi di klinik atau di Puskesmas. Pasalnya, mendapatkan vaksin BCG adan polio akan diperoleh secara gratis jika di Puskesmas.

Setelah vaksin Hepatitis B, BCG, dan polio, ada beberapa vaksin yang wajib lainnya: seperti, DPT, HIB, MR, dan campak. Vaksin-vaksin tersebut telah disubsidikan oleh pemerintah. Biasanya, pendaftar hanya menunjukkan kartu BPJS.

Jangan khawatir jika biaya dikeluarkan cukup besar, karena hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 2.000 saja.

Puskesmas memberikan vaksin yang diproduksi oleh PT Biofarma. Maka, ibu-ibu tak perlu khawatir dengan sumber vaksin ini. Pemerintah sudah bersedia menyubsidi vaksin yang akan diberikan pada si kecil.

Ada beberapa jenis vaksin, seperti: Influenza, Hepatitis A, PCV, Rotavirus, HPV, Japanese Encephalitis, dan Tifoid  yang bisa didapat melalui rumah sakit. Vaksin-vaksin tersebut telah direkomendasikan oleh pihak Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI.

Respons tubuh terhadap zat vaksin yang masih dianggap benda asing biasanya membuat efek samping pada si kecil menjadi demam. Ibu-ibu tak perlu khawatir karena sistem kekebalan tubuh akan bekerja membentuk antibodi yang melawan penyakit.

Biasanya vaksin yang menunjukkan efek deman adalah vaksin DPT. Jika ingin melakukan imunisasi di puskesmas, umumnya akan dilakukan sebanyak satu hingga dua kali dalam seminggu.

Biaya Imunisasi di Puskesmas Tanpa BPJS

Sebagian orang Indonesia masih ada yang belum memiliki kartu BPJS. Biasanya, yang tidak memiliki kartu BPJS ini merasa akan mendapatkan pengobatan yang lebih bagus. Namun, ada juga yang secara finansial memang mampu membayar secara pribadi.

Jika yang ingin melakukan imunisasi di puskesmas tanpa kartu BPSJ, pastinya ada beberapa hal selain uang yang perlu disiapkan. Sudah pasti jika uang perlu disiapkan, karena pembayaran akan ditanggung pasien.

  1. Puskesmas sesuai domisili

Setiap kota atau pedesaan pastinya menyediakan satu tempat kesehatan atau puskesmas. Umumnya, puskesmas berdekatan dengan kelurahan dan sangat mudah untuk ditemui. Jika orang tua yang belum mendaftarkan kartu BPJS masih dapat untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat.

Imunisasi yang dilakukan secara mandiri biasanya akan memakan biaya mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 1.350.000 ke atas. Selain itu, harga juga dipengaruhi oleh jenis vaksin yang digunakan.

Bagi yang melakukan imunisasi di puskesmas tersedia untuk anak usia mulai dari 0 hingga usia 5 tahun. Biaya yang dikeluarkan berkisar Rp 350.000 hingga Rp 400.000. Pastinya tidak akan semahal jika melakukan vaksin di rumah sakit.

Ibu-ibu tak perlu khawatir jika melakukan imunisasi di puskesmas. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk melakukan imunisasi setiap bulannya. Selain itu, si kecil akan sama sehatnya dengan anak yang melakukan imunisasi di rumah sakit.

  1. Jam operasional

Tidak seperti rumah sakit yang memberikan waktu jam kerjanya 24 jam non stop. Puskesmas memberikan waktu tertentu bagi pasien yang ingin berobat. Begitu pula dengan hari libur dan tanggal merah, puskesmas akan libur.

Karena jam operasional yang cukup terbatas, puskesmas akan memberikan nomor antrean. Biasanya, puskesmas akan mulai memberikan nomor antrean di pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00.

Jika sudah mencapai antrean 100, secara otomatis pendaftaran akan segera ditutup. Oleh sebab itu, banyak yang sudah mengambil antrean sebelum pukul 09.00.

  1. Membawa buku kesehatan anak

Si kecil akan diberikan buku kesehatan dari dokter yang telah memeriksanya sejak bayi. Para orang tua wajib membawa buku riwayat kesehatan tersebut ketika imunisasi di puskesmas. Buku kesehatan tersebut juga dapat memberikan kemudahan untuk mendiagnosis si kecil.

Orang tua wajib mengetahui dan memperhatikan beberapa catatan dokter yang diberikan pada si kecil.

Beberapa informasi mengenai biaya imunisasi di puskesmas akan berbeda suatu waktu. Apalagi yang memiliki kartu BPJS dan yang tidak memilikinya. Kedua tipe tersebut dan beberapa jenis vaksin juga mempengaruhi harga yang diberikan. Selalu jaga kesehatan anak dengan melakukan imunisasi sejak dini.