Argumen – Ketika anda mengemukakan pendapat, tentu anda perlu mengungkapkan sebuah argumen. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan argumen? Argumen merupakan suatu penyampaian pendapat atau penyampaian opini mengenai suatu masalah.
Seringkali, argumen dianggap sebagai sesuatu yang negatif karena terkesan menyerang atau memberikan kritik untuk lawan bicara anda. padahal, argumen tidak selalu negatif loh. Ingin tahu lebih jauh apa yang dimaksud dengan argumen? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Argumen
Apa yang dimaksud dengan argumen? Berdasarkan ilmu matematika dan linguistik, argumen merupakan salah satu bagian dari logika otak yang menjadi representasi suatu kemampuan untuk memecahkan masalah.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, argumen merupakan suatu alasan yang digunakan untuk memperkuat pendapat atas suatu masalah. Argumen juga dapat digunakan ketika seseorang hendak menolak pendapat, pemikiran atau gagasan orang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa argumen adalah sekumpulan pernyataan yang mengandung suatu premis, digunakan untuk mendukung suatu pernyataan lain, menolak pernyataan lain atau menemukan kesimpulan dari keseluruhan pemikiran.
Memberikan argumen pada suatu obrolan atau diskusi sama seperti memberikan kumpulan premis yang dijadikan alasan untuk mencapai kesimpulan.
Argumen merupakan upaya lebih besar dari seseorang untuk mengemukakan pendapat dibanding hanya membuat pernyataan biasa. Ketika memberikan argumen, anda akan menyampaikan serangkaian pernyataan baru yang mendukung atau justru menolak pernyataan utama.
Tujuan utama dari argumen adalah untuk memberikan alasan yang lebih banyak, lebih baik dan lebih kuat kepada orang lain agar mereka percaya bahwa apa yang anda kemukakan adalah hal yang benar.
Ciri-Ciri Argumentasi
Untuk disebut sebagai argumen, paragraf harus memiliki ciri-ciri berikut ini:
- Berisi tentang pendapat penulis atau pembicara mengenai suatu fenomena atau permasalahan
- Pendapat yang dikemukakan tidak boleh kosong karena harus disertai dengan alasan logis, fakta, bukti serta data yang mendukung pendapat tersebut
- Penulis atau pembicara argumen akan menjabarkan fenomena dengan cara menganalisa serta memberikan analogi agar pembaca atau pendengar lebih mengerti fenomena yang berlangsung
- Pendapat harus diakhiri dengan kesimpulan yang biasanya berupa penegasan dari segala pendapat yang telah dikemukakan.
Komponen Argumen
Argumen terdiri atas 3 komponen utama yaitu premis, inferensi dan kesimpulan. Komponen yang pertama adalah komponen premis. Komponen premis merupakan pernyataan yang dikemukakan berdasarkan asumsi namun sesuai dengan fakta dan data yang ada.
Premis kemudian dijelaskan dengan berbagai alasan disertai dengan bukti agar orang lain mempercayai komponen selanjutnya yaitu komponen klaim atau inferensi.
Selanjutnya ada komponen klaim atau komponen inferensi. Komponen merupakan sesuatu yang diselesaikan pada akhir argumen anda. biasanya berisi penegasan. Namun komponen inferensi tidak selalu ada dalam argumen. Dalam argumen sederhana, paragraf hanya terdiri atas premis dan inferensi akhir.
Komponen terakhir adalah komponen kesimpulan. Kesimpulan adalah bagian akhir dalam penalaran yang menjadi akhir dari argumen. Kesimpulan dapat diibaratkan seperti inferensi akhir. Suatu argumen bisa dianggap berhasil ketika argumen yang dikemukakan mendukung klaim secara penuh.
Kenapa? Karena argumen memiliki tujuan utama berupa memberikan alasan serta bukti untuk menetapkan nilai kebenaran dari sebuah proposisi atau pendapat.
Cara Menyusun Paragraf Argumen.
Tujuan dari paragraf argumentasi adalah meyakinkan pembaca bahwa apa yang anda katakan mengenai suatu masalah merupakan benar adanya dan terbukti. Susunan dari paragraf argumentasi adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
Susunan paragraf argumen yang pertama adalah pendahuluan. Pendahuluan ini tentunya memberikan latar belakang mengenai suatu masalah dan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca.
Pendahuluan akan membuat pembaca lebih fokus pada argumen yang disampaikan karena berisi dasar serta alasan mengapa anda bisa mengeluarkan argumen tersebut.
Tubuh Argumen
Selanjutnya adalah tubuh argumen yang merupakan bagian utama dari paragraf argumen. Tubuh argumen bertujuan untuk memberikan bukti dan fakta atas argumen tersebut agar kesimpulan yang ditarik bisa sesuai dengan tujuan awal.
Saat menyusun tubuh argumen, anda harus benar-benar menganalisis, menyusun serta mengobservasi berbagai fakta yang anda punya agar enak dibaca dan membaca langsung mengerti dengan argumentasi anda.
Kesimpulan atau Ringkasan
Susunan terakhir dalam paragraf argumentasi adalah kesimpulan atau ringkasan. Bagian ini bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa argumen yang dikemukakan adalah kebenaran yang bisa dipercaya. Bisa dibilang, bagian kesimpulan dan ringkasan adalah penegasan dari argumen anda.
Bagaimana Argumen Bisa Berhasil?
Suatu paragraf atau pernyataan tidak bisa begitu saja diklaim sebagai paragraf argumen hanya karena seseorang terus mengulang pernyataan tersebut. Untuk menjadi sebuah argumen, pernyataan haruskan memberikan pernyataan lain yang disertai dengan bukti dan fakta yang setidaknya bisa mendukung klaim utama suatu masalah.
Jika klaim tersebut bisa didukung oleh argumentasi anda, maka argumentasi bisa dibilang berhasil. Sebaliknya, jika argumentasi anda ternyata tidak mendukung klaim, maka argumentasi anda gagal.
Ingatlah bahwa tujuan utama dari argumentasi adalah untuk menetapkan nilai kebenaran dari suatu permasalahan atau proposisi. Nilai kebenaran dari suatu proposisi tidak harus benar, bisa jadi nilai proposisi tersebut adalah salah.
Perbedaan Argumen dengan Opini
Kerap kali, argumen dianggap sama dengan argumen. Padahal keduanya adalah suatu hal yang berbeda. Argumen merupakan serangkaian kalimat persuasif (tujuannya mengajak orang lain untuk percaya) atau mengajak orang lain untuk mengikuti dan percaya atas apa yang dikemukakan oleh pembicara terhadap suatu hal atau masalah.
Misalnya, mengubah pandangan orang lain yang awalnya setuju menjadi tidak setuju atau sebaliknya. Argumen juga bisa mengubah pandangan seseorang yang awalnya tidak yakin menjadi yakin dan sebaliknya.
Yang membedakan argumen dengan opini adalah, argumen terdiri dari beberapa kalimat dan memiliki satu atau lebih kalimat yang menjadi kesimpulan. Ada juga beberapa kalimat pembuka yang disebut dengan premis. Premis ini menjadi suatu alasan atau dasar dari kesimpulan yang akan dibuat.
Itulah mengapa opini seseorang mengenai suatu topik atau permasalahan tidak serta merta dianggap sebagai argumen karena untuk menjadi sebuah argumen, opini tersebut harus disertai premis yang didukung oleh data serta fakta yang disebutkan.
Contoh Paragraf Argumen.
Biaya pendidikan yang ada di Indonesia terbilang cukup mahal untuk kualitas yang sebenarnya belum terlalu baik.
Meskipun pemerintah telah menggunakan berbagai cara untuk meringankan beban biaya pendidikan seperti menggelontorkan beasiswa, memberikan bantuan dana BOS pada sekolah dan masih banyak yang lainnya, siswa tetap masih harus mengeluarkan biaya untuk keperluan sekolah seperti membeli seragam, membeli buku, membayar uang iuran dan sebagainya.
Padahal, kualitas pendidikan di Indonesia belulah sebagus negara lain seperti Singapura atau Malaysia yang secara kualitas dapat membuktikan bahwa mereka lebih unggul.
Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia ini tidak hanya ada di jenjang sekolah saja, makin tinggi pendidikan maka biayanya akan lebih mahal. Misalnya saja biaya untuk berkuliah di perguruan tinggi juga tetap mahal. Hal ini tentu berpengaruh pada keinginan siswa untuk tidak melanjutkan pendidikan ke universitas.
Jika ini terus berlanjut, Indonesia bisa saja kehilangan masa depan pemuda pemudinya hanya karena biaya pendidikan yang mahal. Pendidikan menjadi barang mahal yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu. Sedangkan bagi warga tak mampu, pendidikan hanyalah angan semata.
Demikian penjelasan lengkap tentang apa yang dimaksud dengan argumen. Semoga penjelasan lengkap diatas dapat membantu anda untuk membuat argumen yang baik ya. Semoga bermanfaat!