Apa yang dimaksud dengan drama? – Ketika mendengar istilah drama, pikiran Anda mungkin langsung tertuju pada orang-orang yang bersandiwara di atas panggung. Mereka memerankan tokohnya masing-masing, berbicara sesuai dialog, dan mengikuti alur cerita sesuai dengan naskah.
Pada dasarnya, drama adalah salah satu genre dalam sastra yang menggambarkan kehidupan manusia. Umumnya menggambarkan realitas hidup, karakter, serta perilaku melalui dialog yang dipentaskan. Cerita dan konflik dibawakan secara emosional oleh para aktor, agar lebih menjiwai seni sastra ini.
Pengertian Drama
Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud untuk dipertunjukan. Drama bisa dipertunjukan dalam banyak bentuk seperti teater, lenong, film, sandiwara, sinetron, dan masih banyak lagi.
Semua bentuk drama tersebut diciptakan melalui dialog, tokoh, dan perwatakan yang dibawakan oleh para aktor. Dukungan latar yang sesuai juga dapat membuat drama terasa lebih hidup dan nyata. Penonton akan terpukau jika setiap tokoh dalam drama memerankan karakternya dengan baik.
Istilah istilah dalam drama :
- Adegan: Part kecil dari babak drama.
- Babak: Part besar dari babak drama.
- Dialog: Obrolan antar tokoh dalam drama.
- Episode: Bagian cerita dalam drama.
- Lakon: Cerita yang dimainkan dalam drama.
- Naskah: Karangan yang berisi keseluruhan alur dan dialog drama.
- Komedi: Drama yang lucu dan menghibur.
- Tragedi: Drama yang menyedihkan.
- Peran: Pemain/tokoh dalam drama.
Jenis Jenis Drama
Jenis-jenis drama didasarkan pada tiga hal, yaitu berdasarkan penyajian kisah, sarana, dan naskah. Berdasarkan penyajiannya, drama dibagi menjadi 8 jenis yaitu:
- Tragedi: Drama tentang kesedihan.
- Komedi: Drama tentang dengan kelucuan dan lelucon.
- Tragikomedi: Perpaduan tragedi dan komedi.
- Opera: Drama dengan dialog yang dinyanyikan serta diiringi musik.
- Melodrama: Drama dengan dialog yang diucapkan sambil diiringi musik.
- Farce: Drama yang mirip dengan dagelan, namun tidak semua part drama tersebut dagelan.
- Tablo: Jenis drama yang mengutamakan gerak, cenderung tidak memiliki dialog.
- Sendratari: Gabungan seni drama dan seni tari.
Unsur Unsur Drama
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah bagian yang membangun suatu drama, atau menjadi komponen penting dalam drama. Komponen pembangun tersebut antara lain:
- Judul: Judul memiliki peranan yang sangat penting, karena dapat menunjukkan isi keseluruhan cerita secara singkat. Dengan melihat judul saja, pembaca akan langsung mendapat gambaran mengenai jalan cerita dari suatu drama.
- Tema: Tema memiliki cakupan yang lebih luas dari judul, bisa juga disebut sebagai ide pokok mendasari suatu drama. Tema juga berfungsi sebagai “akar” dalam drama, unsur intrinsik baru bisa berkembang lebih banyak jika sudah ada temanya seperti alur, tokoh, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya.
- Plot: Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita, yang berisi tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Plot juga bisa diselingi oleh dialog, sehingga penggambarannya menjadi lebih jelas.
Tahap Tahap Bermain Drama
Bermain drama bukanlah hal yang sederhana, maka dari itu para pemainnya harus melewati beberapa proses terlebih dahulu. Berikut tahap-tahapnya:
- Casting (Pemilihan Pemain sesuai dengan watak);
- Pembacaan Naskah;
- Penghafalan Naskah;
- Penghayatan Naskah;
- Pengembangan latihan dengan improvisasi;
- Pementasan.
Hukum Panggung
Hukum panggung adalah aturan yang harus dipatuhi oleh semua para pemain drama. Apa saja aturan tersebut? Berikut uraian penjelasannya:
- Blocking: Pemain harus memahami posisi saat berada di atas panggung, tidak boleh membelakangi pemain lain maupun juri.
- Backing: Pemain harus memahami arah berdiri, tidak boleh menyampingkan badan sehingga dapat menutupi penonton.
- Moving: Perpindahan pemain harus dilakukan pada momen yang tepat, tidak boleh menutupi pemain lain yang sedang berdialog.
- Grouping: Pengelompokan yang bertujuan untuk menyeimbangkan posisi panggung, jangan sampai pemain hanya bertumpuk di satu sudut saja.
- Crossing: Penyilangan dilakukan untuk membagi gerak agar rapi, serta untuk menghindari blocking dan penumpukan posisi.
Ciri ciri Drama
Apa yang dimaksud dengan drama? Lebih tepatnya drama memiliki ciri-ciri tersendiri. Untuk mengenali sebuah drama secara lebih detail, simak beberapa ciri-ciri drama berikut ini:
- Merupakan prosa modern berbentuk naskah yang kemudian dipentaskan.
- Naskah drama bisa berbentuk prosa atau puisi.
- Memiliki dialog yang disusun oleh pengarang dengan tokoh dan watak.
- Pemikiran pengarang disampaikan melalui dialog dan watak tokoh.
- Mengandung konflik yang menjadi unsur-unsur penting dalam drama. Konflik tersebut digerakan oleh watak tokoh dalam plot, yang menjadi elemen penting dalam skrip drama.
- Naskah yang tidak memiliki konflik tidak dianggap sebagai drama yang baik.
- Gaya Bahasa dalam drama mencerminkan latar belakang tokoh serta sosiobudaya yang digambarkan oleh pengarang.
Struktur Drama
Berikut adalah struktur drama paling dasar yang harus dimiliki oleh sebuah karya drama. Berikut uraian lengkapnya:
- Tema, merupakan gagasan utama yang menjadi dasar sebuah drama.
- Plot/alur, merupakan jalan cerita dari awal sampai akhir drama. Jalinan cerita tersebut memuat konflik dan klimaks, dan akhir penyelesaian konflik.
- Penokohan dan perwatakan, merupakan jati diri dari sebuah drama. Apakah tokoh tersebut terpuruk, pembenci, psikopat, pendengki atau memiliki watak lainnya. Perwatakan dalam pementasan drama dapat terlihat langsung oleh penonton dari sikap dan ucapan tokoh saat berdialog.
- Penokohan dapat dibuat secara eksplisit dan implisit. Eksplisit dari pendapat atau komentar tokoh lain dalam cerita, dan implisit dari tingkah tokoh itu sendiri.
- Dialog, merupakan unsur utama yang membedakan drama dengan cerita lain. Dialog dalam drama umumnya berupa percakapan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai latar belakang drama yang menggambarkan realita kehidupan masyarakat.
Dialog juga merupakan hal yang sangat vital, karena dapat menentukan sukses tidaknya sebuah drama yang dipentaskan. Apabila pemeran tokoh dapat menyampaikan dialog dengan penuh penghayatan, maka pasti keindahan dan tujuan pementasan dapat tercapai.
- Setting, merupakan latar terjadinya cerita. Setting atau latar tersebut meliputi setting waktu, tempat, dan ruang. Misalnya; di kebun, saat maghrib, di ruang tamu, dan lain-lain.
- Amanat, merupakan pesan moral yang hendak disampaikan pengarang melalui drama yang dipentaskan. Amanat tersebut dapat diketahui setelah penikmat drama bisa mengapresiasi drama tersebut.
- Petunjuk teknis, merupakan petunjuk pementasan atau mengaudit visualkan naskah drama. Petunjuk teknis juga disebut sebagai teks samping.
- Drama sebagai interpretasi kehidupan, bukan merupakan unsur fisik melainkan lebih pada ide atau pandangan dasar. Biasanya terdapat dalam drama yang bertemakan kehidupan manusia.
Kini Anda sudah dapat memahami tentang apa yang dimaksud dengan drama, karena semua telah dibahas tuntas secara mendetail. Apakah Anda sudah tertarik dengan seni drama ini?