Pengertian dari Kalimat Utama Adalah

Dalam membuat sebuah paragraf yang baik, anda perlu menentukan kalimat utama pada paragraf anda. Kalimat utama adalah kalimat yang menjadi inti dari paragraf yang anda tulis. Untuk membentuk paragraf yang utuh, kalimat utama bisa dilihat sebagai kepala dari paragraf yang menerangkan keseluruhan isi dalam satu kalimat.

Pengertian dari Kalimat Utama

Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung ide pokok dari penjelasan anda. Untuk mengembangkan sebuah paragraf, anda perlu memiliki kalimat yang mengandung inti. Dari sebuah dasar yang telah anda pikirkan, anda bisa melanjutkan membuat kalimat lain yang tidak terlalu jauh maknanya dari kalimat utama yang telah anda buat.

Setiap paragraf pasti akan memiliki sebuah paragraf utama. Hal ini karena ide awal yang dimiliki oleh penulis akan lanjut dijelaskan oleh bagian bagian lain secara rinci oleh kalimat kalimat lain yang dibuat penulis. Agar tidak membuat para pembaca merasa bingung, anda perlu membuat paragraf yang diisi dengan kalimat kalimat yang berkaitan.

Pola pola dari kalimat utama bisa anda pahami dengan mudah setelah anda mengerti mengenai berbagai jenis dan juga ciri dari kalimat utama. Kalimat yang berisi ide pokok tidak selalu berada pada kalimat pertama dari sebuah paragraf.

Ciri dari Kalimat Utama

Setelah memahami mengenai pengertian dari kalimat utama, anda bisa lanjut memahami mengenai kalimat utama. Jauh jauh dari sebelum membuat kalimat penjelas, anda perlu menentukan kalimat utama terlebih dahulu. Kalimat utama adalah kalimat yang akan menjadi inti dari paragraf yang nantinya akan dibaca oleh pembaca.

Oleh karena itu, anda perlu memahami ciri dari kalimat utama untuk menentukan kalimat manakah yang menentukan kalimat utama dalam sebuah paragraf.  Ada empat ciri ciri dari kalimat utama yang bisa anda perhatikan.

Ciri yang pertama adalah bagaimana kalimat utama bersifat umum. Karena kalimat utama berisi ide pokok dari sebuah paragraf, isi dari kalimat utama tentu akan mengandung makna yang sangat umum. Hal ini karena kalimat penjelas akan digunakan untuk menerangkan kalimat utama secara lebih detail.

Ciri kedua adalah bisa berdiri sendiri. Berbeda dengan kalimat lainnya, kalimat ini bisa berdiri sendiri dan pembaca akan bisa memahami makna tanpa merasa kalimat ini aneh bila dilihat sebagai kesatuan. Agar bisa diperjelas nantinya, kalimat utama umumnya telah memiliki isi yang bisa disebutkan sebagai satu kalimat bebas.

Ciri ketiga adalah letak dari kalimat utama biasanya terletak di awal paragraf. Agar pemuda bisa memahami paragraf dengan cepat, penulis biasanya menulis ide pokok dari paragraf tersebut di kalimat pertama sebuah paragraf. Biasanya hal ini dilakukan untuk memudahkan untuk menjelaskan inti dari paragraf.

Ciri yang terakhir adalah fakta yang terdapat di kalimat utama. Ide pokok yang dituliskan penulis harus berdasar dari kenyataan. Akibat dari hal tersebut adalah bagaimana pastinya terdapat banyak data dari lapangan yang dituliskan sebagai ide pokok untuk mendukung bahwa data yang tertulis memang bukan sebatas opini.

Jenis Kalimat Utama

Pengertian dari Kalimat Utama Adalah

Kalimat utama dibedakan berdasar letak dari kalimat tersebut. Terdapat tiga jenis kalimat utama yang biasa digunakan di sebuah paragraf. Tiga jenis tersebut adalah kalimat utama deduktif, kalimat utama induktif dan kalimat utama campuran. Lokasi dari ide pokok ini juga akan menentukan gaya penjelasan oleh penulis tersebut.

Kalimat Utama Induktif

Kalimat utama deduktif memiliki arti kalimat yang diletakkan di awal paragraf. Ide pokok dari bahasan sebuah paragraf akan diletakkan di awal sebuah paragraf. Hal ini berarti kalimat selanjutnya di paragraf tersebut merupakan kalimat kalimat yang digunakan untuk menerangkan ide pokok dari paragraf tersebut.

Pada kalimat utama induktif, ide pokok dijelaskan di kalimat pertama sebagai pembuka paragraf. Tentunya para pembaca akan lebih mudah memahami bila inti dari paragraf anda taruh pada kalimat pertama di paragraf tersebut. Jika anda ragu mengenai penulisan ide pokok, anda bisa memulai penulisan dengan menuliskan ide pokok terlebih dahulu.

Kalimat Utama Deduktif

Untuk paragraf yang memiliki kalimat utama deduktif, kalimat utama terletak di akhir paragraf. Inti dari paragraf tersebut bisa ditemukan di akhir dari paragraf. Dalam paragraf dengan kalimat utama deduktif, kalimat penjelas akan menjadi kalimat yang menjadi awal pembukaan hingga anda bisa menemukan ide pokok paragraf di akhir paragraf.

Jika anda ingin variasi yang lebih berbeda, anda bisa menaruh inti paragraf di akhir paragraf. Buat pembaca penasaran dengan terus membaca paragraf yang anda buat hingga mereka membaca hingga akhir untuk menemukan inti dari paragraf yang sudah dibuat. 

Kalimat Utama Campuran

Pada paragraf dengan kalimat utama campuran, kalimat utama bisa terletak di awal dan di akhir paragraf. Ide pokok dari paragraf tersebut bisa ditemukan di dua kalimat dalam satu paragraf. Memungkinkan bagi dua kalimat untuk menjadi inti dari paragraf, sehingga anda tidak perlu bingung bila ada dua kalimat utama yang anda temukan.

Kehadiran dari dua kalimat utama tidak boleh bertentangan. Inti dari keduanya harus sama agar para pembaca bisa tetap membaca paragraf anda dengan tenang tanpa kebingungan. Kedua inti dari penulisan bisa dituliskan dengan gaya yang berbeda namun dengan menggunakan makna yang sama.

Bila anda merasa dua ide yang anda tuliskan terlalu berbeda, anda bisa menulis dua kalimat ini di paragraf yang berbeda. Jangan memaksakan dua kalimat untuk berada di satu paragraf bila mereka memang memiliki makna yang berbeda.

Pengertian dari Kalimat Penjelas

Pengertian dari Kalimat Utama Adalah

Kalimat penjelas sangatlah diperlukan untuk menjelaskan kalimat utama. Kalimat penjelas berfungsi untuk menjabarkan dan memberi informasi lebih lengkap mengenai ide pokok yang sudah dituliskan. Dengan kalimat kalimat penjelas, pembaca akan lebih memahami kalimat utama dan kaitannya dengan judul yang sudah ditulis.

Kalimat kalimat penjelas tidak selalu berada di kalimat kedua hingga kalimat terakhir. Bagi paragraf dengan kalimat utama di akhir paragraf, anda akan menemukan berbagai penjelasan melalui kalimat kalimat di awal hingga kalimat terakhir sebelum kalimat yang mengandung ide pokok. Gaya penulisan dari penulis sangat berpengaruh untuk tulisan.

Fungsi dari kalimat penjelas sendiri merupakan sebagai pelengkap dari kalimat utama di paragraf yang telah anda tulis. Untuk mendapatkan paragraf yang lengkap, anda tetap perlu membuat kalimat penjelas yang tidak bertolak belakang dengan ide pokok yang sudah anda pikirkan. Pastikan kalimat penjelas masih selaras dengan kalimat utama.

Gagasan Utama

Gagasan utama merupakan ide dasar yang dimiliki sebuah paragraf. Untuk memiliki paragraf yang utuh, gagasan utama bisa dipikirkan sebelum anda membuat kalimat utama. Gagasan utama bisa menjadi ide utama untuk membentuk paragraf yang menarik. 

Anda bisa menyisipkan gagasan utama di kalimat utama paragraf anda. Lalu, anda bisa menerangkan lebih lanjut menggunakan kalimat kalimat penjelas seterusnya. Ide pokok ini akan menyusun sebuah keutuhan dalam bentuk paragraf yang anda buat.

Anda bisa meletakkan gagasan pokok di awal paragraf sebagai pembuka sebuah paragraf. Jika tidak, anda juga bisa meletakkan gagasan pokok di akhir paragraf sebagai inti dan penutup dari paragraf anda. Pembaca bisa menyimpulkan letak dari gagasan utama setelah membaca seluruh paragraf yang anda tulis. 

Contoh dari Kalimat Utama Induktif

Pada paragraf dengan kalimat utama induktif, ide pokok dari sebuah paragraf bisa ditemukan di awal sebuah paragraf. Kalimat utama akan langsung diteruskan oleh kalimat kalimat penjelas yang berfungsi sebagai pendukung kalimat utama. Kalimat utama induktif merupakan kalimat utama yang mudah ditemukan di banyak paragraf. Berikut sebuah contoh.

“Rara memiliki hobi berlari. Setiap pagi dia bangun satu jam lebih awal untuk memulai hari dengan berlari mengelilingi komplek rumahnya. Kebiasaan ini sudah Rara lakukan selama satu tahun. Dia terus berusaha untuk menjaga kebiasaan ini demi badan yang lebih sehat. Rara tetap melakukan aktivitas ini di akhir pekan.”

Untuk contoh di atas, anda bisa mengambil kesimpulan bahwa kalimat utama dari paragraf tersebut adalah Rara memiliki hobi berlari. Kalimat tersebut bisa disebutkan secara individu. Tanpa kalimat kalimat yang lain, pembaca atau pendengar bisa memahami bahwa hobi Rara merupakan berlari.

Kalimat kedua hingga kalimat terakhir di paragraf tersebut dituliskan untuk menjelaskan mengenai hobi tersebut. Bila kalimat utama dihapus, pembaca akan merasa kebingungan dengan apa yang ingin penulis sampaikan. Oleh karena itu, kalimat utama yang memiliki gagasan inti harus disampaikan. Berikut merupakan contoh lain.

“Ayah pergi ke pasar pagi tadi. Beliau berbelanja kebutuhan sayur untuk seminggu ini. Adik ingin memakan masakan yang pedas, oleh karena itu Ayah membeli banyak bumbu untuk makanan yang pedas. Ayah melakukan kegiatan ini setiap seminggu sekali secara rutin.”

Berdasarkan contoh di atas, anda bisa langsung paham bahwa kegiatan berbelanja ke pasar yang dilakukan oleh ayah dilakukan di pagi tadi. Apabila anda menghapus kalimat ini, pendengar atau pembaca akan merasa kebingungan mengenai apa yang anda sampaikan. Untuk itu penting bagi anda menaruh kalimat utama di setiap cerita yang anda sampaikan.

Kalimat mengenai penjelasan lain mengenai apa yang dibeli merupakan kalimat pelengkap yang disebut kalimat penjelas. Hal hal tersebut disebutkan untuk menjelaskan lebih detail mengenai kalimat utama yang dituliskan oleh penulis. Penulis memberikan kemudahan bagi pembaca untuk memahami apa yang ditulis.

Contoh dari Kalimat Utama Deduktif 

“Dia melihat target dari kejauhan. Matanya tidak pernah meninggalkan sang wanita yang menggunakan baju berwarna biru itu. Dia berjalan dengan berhati-hati dengan sebuah parang yang dibawa di tangan kirinya. Orang itu berniat melukai wanita tersebut.”

Dari contoh di atas, anda bisa menyimpulkan bahwa orang yang dijelaskan hendak berbuat buruk kepada wanita tersebut. Namun, kalimat tidak diawali dengan kalimat yang memuat ide pokok. Kalimat dimulai dari penjelasan penjelasan yang kemudian diikuti kalimat utama yang terletak di akhir paragraf. 

Kalimat kalimat penjelas yang diikuti kalimat utama di akhir paragraf bisa membuat paragraf akan membuat pembaca tertarik dengan apa yang ditulis sehingga tidak ada salahnya membuat paragraf dengan kalimat utama yang berada di akhir kalimat.

Kalimat penjelas tidak bisa berdiri sendirian. Bila kalimat terakhir pada paragraf tersebut dihapus, pembaca tidak akan bisa memahami mengenai apa yang ingin disampaikan oleh penulis di paragraf tersebut. Inti dari paragraf tersebut ditaruh di akhir untuk membangkitkan rasa penasaran dari pembaca.

Tidak peduli apa kata orang, seorang penulis biasanya memiliki gayanya sendiri dalam menyampaikan sesuatu, oleh karena itu tidak jarang penulis yang sengaja menulis dengan kalimat yang ambigu untuk menunjukkan sisi mereka yang unik. Ciri khas mereka yang disampaikan melalui tulisan.

“Banyak dari kita yang masih menyimpan kentang di kulkas. Padahal, menyimpan kentang di kulkas justru akan membuat kentang tidak tahan lama. Kentang yang belum dikupas akan lebih baik disimpan di tempat yang terbuka agar lebih tahan lama. Itulah sebabnya kentang tidak perlu didiamkan di kulkas.”

Inti dari paragraf tersebut adalah bagaimana menyimpan kentang tidak perlu dimasukkan ke kulkas. Penulis memulai paragraf yang mereka buat dengan kalimat penjelas terlebih dahulu untuk memastikan bahwa paragraf yang mereka buat bisa memiliki gagasan utama di akhir paragraf tersebut.

Variasi penulisan dari satu artikel bisa membuat artikel menjadi lebih menarik. Tidak perlu terus mempertahankan kalimat utama untuk berada di awal paragraf. Variasi kalimat utama untuk berada di awal dan di akhir paragraf. Variasi penulisan kalimat utama yang berbeda bisa menaikkan minat pembaca untuk terus membaca artikel yang telah anda buat.

Contoh dari Kalimat Utama Campuran

Pengertian dari Kalimat Utama Adalah

Bagi anda yang ingin membuat sebuah paragraf dengan kalimat utama campuran, anda perlu memastikan bahwa kalimat utama terdapat di awal dan di akhir paragraf. Dua kalimat dengan kesamaan makna bisa membuat para pembaca semakin memahami paragraf yang telah anda buat.

Pastikan kedua kalimat utama tidak bertentangan karena hal ini bisa berdampak pada penulisan kalimat utama yang justru tidak efektif karena pembaca hanya akan merasa kebingungan dengan apa yang mereka baca. Hindari penggunaan dua kalimat utama bila anda hanya ingin membuat paragraf yang lebih simple.

“Banjir akhir pekan ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Banyak warga mengungsi dan meninggalkan seluruh harta benda mereka di rumah. Mereka berusaha menyelamatkan nyawa mereka dan orang terdekat mereka. Curah hujan diperkirakan akan terus tinggi dan mengakibatkan banyak orang perlu mengungsi dalam waktu yang lama.”

Paragraf tersebut memiliki dua kalimat utama yang berada di awal dan di akhir paragraf. Kedua kalimat tersebut masih berkaitan, dan kalimat kedua dan kalimat ketiga berfungsi sebagai kalimat penjelas untuk menjelaskan kedua kalimat utama tersebut. Inti dan ide pokok dari paragraf tersebut bisa ditemukan di kalimat pertama dan kalimat terakhir.

Pada contoh tersebut, bisa disimpulkan bahwa penulis berusaha memberi tahu pembaca mengenai curah hujan yang tinggi yang diperkirakan akan membuat warga mengungsi untuk waktu yang cukup lama. Para warga tersebut perlu menyiapkan diri untuk mengungsi lebih lama. Variasi ini bisa memberikan penekanan pada inti yang ingin disampaikan oleh penulis.

Dari informasi yang dituliskan, bisa dilihat kalimat utama pertama dan kalimat utama kedua tidak bertentangan. Dengan dua kalimat utama yang berkaitan, para pembaca bisa memahami isi dari paragraf dengan lebih baik. Kalimat kedua dan ketiga yang dituliskan berfungsi sebagai kalimat penjelas untuk memastikan bahwa isi dari ide pokok telah disampaikan dengan baik.