Cara Jamak Shalat Magrib Ke Isya – Dalam islam, salat merupakan tiang agama. Allah SWT memerintahkan seluruh umat islam untuk wajib melaksanakannya, kecuali bagi mereka yang memiliki halangan. Dalam kondisi apapun, maka selayaknya setiap muslim harus menjalankan sholat sesuai dengan tata cara dan syariat tertentu.
Allah SWT memberikan kemudahan kepada hambanya untuk menjamak salat bagi mereka yang mengalami kondisi-kondisi tertentu, seperti sedang dalam perjalanan jauh atau musafir. Dalam aturan tertentu, seseorang musafir dapat menjamak salatnya. Dengan begitu, tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk meninggalkan salat. Karena itu dapat dikataakan bahwa salat merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan seorang yang menganut Islam. Salat merupakan bentuk ibadah yang dilaksanakan secara wajib lima kali dalam sehari. Salah satu salat yang penting dalam sehari ialah salat Isya.
Agar Anda memahami pengertian, jenis-jenis, bacaan niat, dan cara jamak shalat magrib ke isya, berikut simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Musafir
Kata musafir berasal dari Bahasa Arab, yaitu “safara” yang memiliki arti bepergian. Namun, tidak semua orang yang melakukan perjalanan atau bepergian dapat disebut sebagai musafir. Hal ini tergantung dari jenis perjalanan yang ditempuh. Pada zaman Rasulullah SAW, seseorang dapat dikatakan sebagai musafir ditentukan berdasarkan waktu.
Seorang musafir memiliki keistimewaan dalam hal beribadah. Hal ini dikarenakan seorang musafir mendapatkan keringangan dari Allah SWT untuk dapat menjamak salatnya.
Pengertian Salat Jamak
Secara bahasa salat jamak memiliki pengertian mengumpulkan. Sedangkan secara istilah, salat jamak merupakan mengumpulkan dua sholat wajib dalam satu waktu.
Contohnya, menggabungkan antara salat magrib dan isya yang dikerjakan pada waktu magrib atau pada waktu isya.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik: “Bahwa Rasulullah SAW jika berangkat dalam bepergiannya sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan salat Dzuhur ke waktu salat Ashar; kemudian beliau turun dari kendaraan kemudian beliau menjamak dua salat tersebut.”
Hal ini merupakan rukshah, yaitu suatu keringan yang diberikan Allah SWT, karena kasih sayang Allah SWT kepada hambanya. Dalam menjamak salat hukumnya boleh atau mubah apabila telah memenuhi syarat.
Namun, yang perlu diingat bahwa kemudahan ini hanya bisa didapatkan pada kondisi-kondisi tertentu. Menurut Muhammad Bagir di dalam buku Fiqih Praktis, terdapat beberapa kondisi yang membolehkan seseorang untuk menjamak salat, yaitu ketika dalam perjalanan jauh, sakit, turun hujan lebat, dan keperluan mendesak lainnya.
Menurut situs UIN Suska Riau, Ketika dalam perjalanan jauh, rukhshah yang diberikan antara lain:
- Meringkaskan sholat.
- Menjama’ sholat.
- Menyapu khuff atau muzah (sepatu).
- Menggantikan salat Jumat dengan sholat zuhur.
- Berbuka puasa ketika Ramadhan.
- Sholat di atas kendaraan.
Jenis-Jenis Salat Jamak
Salat jamak dibagi menjadi, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir. Keduanya memiliki permasaan dalam menggabungkan dua salat fardhu, tetapi memiliki perbedaan waktu pengerjaannya.
- Jamak taqdim, yaitu menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu yang dikerjakan pada waktu yang lebih awal. Misalnya, menggabungkan salat zuhur dan salat ashar yang dikerjakan pada waktu zuhur atau menggabungkan salat magrib dan salat ashar yang dikerjakan pada waktu magrib.
- Jamak takhir, yaitu menggabungkan dua salat fardhu dalam satu waktu yang dikerjakan pada waktu salat yang terakhir. Misalnya, menggabungkan salat zuhur dan salat ashar yang dikerjakan pada waktu salat ashar atau menggabungkan salat magrib dan salat isya yang dikerjakan pada waktu salah isya.
Namun, hal yang perlu diingat bahwa tidak semua salat fardhu dapat dijamak. Hanya salat zuhur dengan ashar dan salat magrib dengan isya. Sedangkan, salat subuh tidak dapat dijamak dengan salat lainnya.
Syarat Melaksanakan Sholat Jamak
Terdapat beberapa kondisi yang membolehkan seseorang untuk melakukan jamak salatnya. Umumnya, semua kondisi tersebut mempunyai karakteristik yang sama, yakni masyaqqah, yang mana adanya kesulitan.
Misalnya saja, ketika seseorang dalam perjalanan jauh dan sulit untuk menemukan waktu atau tempat yang sesuai untuk melaksanakan salat wajib atau seorang ibu yang sedang menyusui anaknya dikarenakan anak terus menangis, sehingga membuat Ibu tersebut mengalami kesulitan untuk melaksanakan sholat pada tepat waktu.
Dalam cara salat jamak selain memperhatikan kondisi-kondisi tertentu, seseorang juga harus mematuhi beberapa syarat. Terdapat beberapa syarat dalam melaksanakan salat jamak yang perlu untuk dipatuhi, yaitu:
- Bersegera, yaitu dilakukan di antara dua salat yang digabung tanpa adanya pemisah melakukan salat sunah, sehingga harus langsung dilanjut.
- Bacaan pada niat salat jamak harus sesuai dengan pengerjaannya.
- Apabila seorang musafir, maka harus masih di dalam perjalanan dan belum sampai ditujuan. Misalnya, saat takbiratul ihlam hingga salat yang kedua masih berada di waktu sahnya untuk menjamak salat.
- Mendahulukan salat yang pertama daripada salat yang kedua, seperti mendahulukan salat magrib daripada isya.
- Apabila di dalam perjalanan, maka minimal jarak yang ditempuh mencapai farsakh, yaitu 5km-80 km. Menurut beberapa ulama ialah 80,640 km.
- Bagi musafir, harus dilakukan setelah keluar dari batas desa.
Tata Cara salat Jamak Magrib dan Isya
Secara sekilas, cara jamak shalat magrib ke isya dengan jamak taqdim dan jamak takhir memiliki kesamaan. Menurut buku Yoli Hemdi, yaitu Tata Cara Salat yang Dicintai Allah dan Rasulullah, yang membedakan dari keduanya hanyalah niat salat.
- Berikut tata cara melakukan salat jamak taqdim magrib ke isya:
- Bacaan niat salat jamak taqdim magrib yang digabung dengan isya:
أُصَلِّي فَرْضَ المغرب ثلاث رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العشاء جمع تقديم اَدَاءً للهِ تَعَالى
Artinya: Aku sengaja melakukan sholat fardu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak taqdim fardu karena Allah Taaala.
- Selesai salat magrib, maka lanjutkan dengan membaca niat:
أُصَلِّي فَرْضَ العشاء أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع المغرب جمع تقديم اَدَاءً للهِ تَعَالى
Artinya: “Aku sengaja melakukan salat fardu isya empat rakaat yang dijama’ dengan maghrib, dengan jama taqdim, fardu karena Allah Ta’aala.”
- Berikut tata cara melakukan salat jamak takhir magrib ke isya:
- Bacaan niat salat jamak takhir magrib yang digabung dengan isya:
اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Artinya: “Aku sengaja melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ takhir, fardu karena Allah Ta’aala.”
- Apabila, salat magrib telah selesai, maka lanjutkan dengan salat isya dengan membaca niat:
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Artinya: “Aku berniat sholat isya’ empat rakaat yang dijama’ dengan magrib, dengan jama’ takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.”
Itu dia pengertian, jenis-jenis, bacaan, dan cara jamak shalat magrib ke isya. Semoga dapat membantu Anda untuk melaksanakan salat jamak magrib ke isya. Tingkatkan keimanan dengan berusaha untuk menaati salat tepat waktu setiap harinya.