MEDAN

MEDANMedan adalah salah satu kota terbesar di urutan ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Medan dikatakan sebagai gerbang wilayah negara Indonesia pada bagian barat dengan adanya Bandar Udara Internasional Kuala Namu dan Pelabuhan Belawan. Di kota dengan julukan Kota Sejarah ini, banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Berikut ulasan beberapa tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi :

  1. Istana Maimoon

Istana Maimoon merupakan bangunan yang menggunakan perpaduan gaya Melayu, Eropa, Persia, dan India. Istana ini terletak di Jl Brigjen Katamso. Bila dilihat secara sekilas, bangunan istana ini berbentuk masjid, tetapi ada banyak peninggalan bersejarah menarik yang berada di dalamnya. Istana ini didirikan pada tahun 1888, yang mana dibangun oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.

Arsitektur dan isi dalam bangunannya akan membuat para pengunjung terkesima. Kareda di dalamnya, terdapat tangga berundak di bagian depannya yang mana terbuat dari marmer mengkilat berasal dari Italia, dinding dan atapnya dihiasi ornamen dengan perpaduan antara Melayu dan Timur Tengah, bentuk pintu dan jendelanya yang lebar ala negara Eropa, serta lengkungan pada atapnya mencirikan arsitektur khas ala Arab.

  1. Gedung London Sumatera

Gedung London Sumatera merupakan peninggalan dari zaman kolonial. Gedung yang disingkat dengan nama Lonsum satu ini, telah berdiri pada tahun 1906. Gedung London Sumatera ini dibangun oleh David Harrison, yang merupakan pemilik dari perkebunan karet Harrison & Crossfield Company (H&C) yang berpusat di London. Jendela-jendela besar dan tembok-temboknya mirip seperti bangunan-bangunan kuno di Inggris.

Lonsum sendiri terletak di pusat Kota Medan, tak sulit untuk berkunjung ke gedung ini. Masuk ke dalam tempat ini pun tak dipungut biaya. Yang menjadi daya tarik adalah, saat para pengunjung berfoto di gedung ini, hasil fotonya akan menggambarkan seolah-olah berada di London.

  1. Graha Maria Annai Velangkanni

Saat melihat Graha Maria Annai Velangkanni, para pengunjung akan menyangka bahwa graha ini pagoda yang besar. Padahal sebenarnya bangunan ini ialah gereja Katolik yang megah dan indah. Gereja ini berlokasi di Jalan Sakura, Medan. Keunikan bangunan ini terletak pada arsitekturnya yang menggabungkan gaya antara Indo-Mogul dan Hindu-Islam. Hal ini rupanya digunakan sebagai upaya akulturasi arsitektur Asia.

Dari luar, terdapat tiga kubah yang mirip dengan Taj Mahal serta ornamen dan warna cat yang mirip dengan bangunan kuil Hindu. Saat di ruang utama, dapat dilihat ada 12 patung rasul di 12 tiang penyangga, patung Yesus disalib, dan kutipan Alkitab yang ditulis dalam tiga bahasa, yaitu Inggris, Indonesia, dan Tamil. Ada pula aula yang dapat dipakai untuk pertemuan atau dipakai untuk pernikahan oleh umat yang beragama Islam, Hindu, Kristen Protestan, dan Katolik.

  1. Merdeka Walk

Jika Yogyakarta memiliki Malioboro sebagai tempat tongkrongan anak muda, maka Medan memiliki Merdeka Walk. Berlokasi di kawasan Lapangan Merdeka, tempat ini tak jauh dari Kantor Pemerintahan Kota Medan.

Pepohonan yang terlihat rindang menjadikan kawasan ini sangat asri nan sejuk. Fasilitas WiFi dan pertunjukan musik secara live pun sering diadakan di kawasan ini. Malam harinya, Merdeka Walk ini menjadi pusat kuliner. Para pengunjung dapat menemukan aneka makanan di sepanjang tempat ini. Tak hanya itu, komunitas-komunitas muda mudi di Medan pun sering berkumpul di sini. Tak heran bahwa tempat ini begitu diminati oleh para pemuda di Medan.

  1. Taman Buaya Asam Kumbang

Penangkaran buaya ini diklaim sebagai taman reptil terbesar yang berada di Indonesia. Jumlah buaya di sini kurang lebih 2.400 ekor, ukuran buayanya ada yang kecil hingga besar. Penangkaran ini berlokasi di Desa Asam Kumbang, jadi untuk berkunjung ke taman ini dibutuhkan perjalanan sekitar 1 jam dari Kota Medan.

Kebanyakan, buaya di taman ini ialah buaya muara. Di bagian belakang, terdapat kolam raksasa dengan air yang berwarna hijau seperti rawa. Tak hanya bisa melihat dan memotret buaya-buaya saja, para pengunjung juga bisa melihat buaya tersebut saat makan.

  1. Museum Sumatera Utara

Bagi wisatawan yang menyukai museum, Medan memiliki Museum Sumatera Utara yang menarik untuk dikunjungi. Museum terbesar di Sumatera Utara ini berlokasi di Jl H M Jhoni no 51, Medan. Museum Sumatera Utara menyimpan berbagai peninggalan sejarah budaya bangsa, hasil seni dan kerajinan dari berbagai Suku yang ada di Sumatera Utara.

Museum ini memiliki koleksi patung pengantin dan ornamen-ornamennya dari suku-suku utama di Sumatera Utara seperti Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Angkola, Mandailing, Pak-Pak, serta Nias. Pada bagian atap depan dari museum ini dapat dilihat bahwa dipenuhi dengan ornamen dari etnis Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Nias.

  1. Masjid Raya Medan

Masjid Al Mashun atau yang dikenal dengan Masjid Raya Medan ialah masjid yang megah dan menjadi kebanggaan masyarakat Medan. Gaya arsitektur dari masjid ini khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini pun berbentuk segi delapan yang tentunya menjadi pembeda dengan masjid-masjid pada umumnya.

Masjid Raya Medan ini merupakan warisan dari Sultan Deli. Masjid ini berlokasi di pusat Kota Medan atau tepatnya di Jl Sisingamangaraja. Masjid ini didirikan pada tahun 1906, yang mana masjid ini telah memiliki usia ratusan tahun lebih. Banyak pengunjung yang terkagum akan arsitektur masjidnya. Pada saat memasuki Bulan Ramadan, masjid ini selalu ramai.

  1. Menara Air Tirtanadi

Menara air ini berlokasi di pusat kota Medan. Bangunannya yang memiliki khas akan terlihat dengan jelas. Menara ini dibangun pada tahun 1896 oleh pemerintah Belanda yang kala itu berfungsi untuk memasok air bersih untuk seluruh masyarakat Medan.

Tak hanya untuk memasok air bersih saja, kini Menara Air Tirtanadi juga menjadi salah satu aintempat wisata yang menarik mata. Seli bisa melihatnya dari dekat dan berfoto di sana. juga diperbolehkan untuk naik ke gedung-gedung tingkat di seberangnya, lalu mencari spotterbaik untuk memotret menara ini.

  1. Rumah Tjong A Fie

Arsitektur dari Rumah Tjong A Fie ini merupakan perpaduan gaya bangunan antara Melayu, China dan Eropa. Berlokasi di Jl Ahmad Yani, rumah ini terlihat berbeda dari rumah-rumah yang lain. Rumah ini telah berdiri sejak abad ke 19 dan masih terawat hingga sekarang. Wisatawan dapat masuk ke rumah ini dengan membayar tiket seharga Rp 35.000 untuk melihat keunikan lainnya.

Tjong A Fie merupakan seorang pengusaha yang terkenal pada masanya. Tak hanya di dalam negeri, kekayaannya sudah terkenal hingga ke mancanegara juga. Beliau juga merupakan pemimpin masyarakat Tionghoa di Medan pada masanya. Di dalam rumahnya ini, terdapat barang-barang peninggalan Tjong A Fie, seperti foto-foto Tjong A Fie, perabotan dan ornamen yang bergaya Melayu juga Vhina.