Kumpulan Contoh Cerita Pendek Anak untuk Menemani Putra/Putri Anda Sebelum Tidur

Anda yang lahir sebelum tahun 2000-an tentu sudah tidak asing lagi dengan dongeng sebelum tidur bukan? Sayangnya di era sekarang justru hal tersebut semakin ditinggalkan karena tergerus kemajuan teknologi. Padahal ada banyak manfaat dari dongeng yaitu:

  • Menambah kedekatan orang tua dengan anak

Kesibukan yang semakin padat membuat orang tua luput berinteraksi dengan anak. Padahal anak-anak di usia 3-12 tahun masih sangat membutuhkan bimbingan orang tuanya. Dengan mendongeng untuk anak, itu juga bisa menjadi quality time antara anda dengan anak

  • Menstimulasi imajinasi anak menjadi lebih kreatif

Anak-anak di usia awal adalah fase di mana imajinasinya berkembang dengan sangat pesat. Dengan dongeng, anda dapat lebih menstimulasi otak sang anak. Ia bisa berimajinasi memosisikan diri menjadi tokoh dalam cerita anda

  • Dongeng kaya akan nilai moral yang membuat orang tua bisa mengajarkan dan menanamkan kepada anak-anaknya dengan lebih mudah

Anak-anak cenderung akan mengabaikan nasihat dari orang tuanya apalagi jika sambil mengomel. Mengomel hanya akan membuat anda kehabisan energi dan makan hati. Oleh karenanya dengan mendongeng, nilai-nilai moral dapat diterima oleh anak anda dengan cara yang lebih menyenangkan.

  • Memupuk minat baca kepada anak sejak dini

Sudah menjadi fakta yang umum bahwa Indonesia termasuk negara dengan minat baca rendah. Oleh karena itulah tidak heran banyak orang Indonesia yang banyak termakan hoax tidak peduli jenjang pendidikannya. Anda tentu tidak mau anak anda jadi seperti itu bukan? Dengan mendongeng, itu juga akan menumbuhkan minat baca anak anda. Dia akan berinisiatif mengeksplorasi cerita-cerita lain tanpa bantuan anda.

Oleh karenanya, ini adalah beberapa rekomendasi contoh cerita pendek anak yang bisa anda pilih  :

Kura-kura dan kelinci

Salah 1 contoh cerita pendek anak yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi anda. Mungkin waktu anda masih kecil sudah sering mendengarnya dari guru, orang tua, ataupun buku cerita. Namun tidak masalah bukan kalau anda membangkitkan kembali tradisi mendongeng untuk anak anda dengan cerita ini.

Ada seekor kelinci yang terkenal di antara jenis hewan lainnya sebagai  pelari yang sangat cepat. Hewan lain yang juga memiliki kemampuan lari cepat mampu dikalahkannya.  Hal tersebut membuat si kelinci jadi sombong.

Kesombongan ini semakin lama semakin meresahkan semua hewan yang ada termasuk si kura-kura. Sang kura-kura yang sudah tidak tahan memutuskan menantang si kelinci untuk berlomba lari. Padahal kura-kura adalah hewan yang terkenal karena pergerakannya yang lambat. Kakinya yang kecil ditambah cangkang yang menempel di tubuhnya.

Dengan fakta itu jelas kelinci menertawakan si kura-kura karena menganggapnya tidak tahu diri. Namun si kelinci tetap menerima tantangan tersebut. Ia sudah yakin menang sebelum pertandingan dimulai. Di atas kertas, ia jauh lebih unggul daripada kura-kura. Dari sinilah ia sudah menganggap enteng dan memandang si kura-kura sebagai bahan olok-olok saja .

Perlombaan lari pun dimulai, banyak hewan berbondong-bondong ingin melihat perlombaan  tersebut.  Mereka banyak  yang mendukung kura-kura karena mereka juga tidak suka dengan kesombongan sang kelinci. Dengan monyet sebagai wasit, lomba laripun dimulai.

Kelinci pun dengan mudahnya melesat jauh meninggalkan kura-kura.  Kelinci merasa tidak ada tantangan yang berarti, ia bisa beristirahat sejenak. Nantipun kalau kura-kura mulai mendekatinya, ia bisa dengan mudah lagi melesat menuju garis finish.

Sang kelinci pun memutuskan beristirahat di bawah pohon rindang menanti kura-kura. Namun tanpa sadar dengan semilir angin berhembus, membuat sang kelinci tertidur sangat pulas. Sang kelinci tidak menyadari si kura-kura yang terus berjuang telah menyalipnya sampai garis finish. Kura-kura pun akhirnya memenangkan pertandingan dengan diiringi sorakan dari seluruh hewan. Kelinci yang baru saja terbangun terlambat menyadarinya. Ia pun malu dan tidak pernah menampakkan diri lagi.

Anak Gembala yang Suka Berbohong

Pada suatu hari, ada seorang anak yang bekerja sebagai gembala pada seorang saudagar kaya. Sebagai gembala, sang anak diberi tugas menjaga kawanan domba agar tetap aman terutama dari serangan serigala. Si anak juga mendapat pesan apabila suatu saat serigala menyerang peternakannya, ia harus berteriak meminta pertolongan warga desa.  Si anakpun mengerti dan mulai menjalankan tugasnya. Hari demi hari ia lalui bersama kawanan domba sang saudagar. Semuanya aman-aman saja sehingga hal itu membuatnya sangat bosan karena rutinitasnya yang monoton.

Teringatlah sang anak akan pesan dari saudagar untuk berteriak minta tolong apabila diserang serigala. Timbulah niat jahil dari sang anak sebagai hiburan atas rasa bosannya. Ia segera berteriak, “ tolong tolong ada serigala yang akan memangsa domba-dombaku.”

Warga desa yang mendengar segera sigap mengambil segala perkakas sebagai senjata untuk mengusir serigala. Namun ketika sudah sampai di peternakan, warga desa tidak melihat seekor serigala satupun. Hanya melihat si anak tertawa-tawa dengan puas karena berhasil mengelabuhi seluruh warga desa. Kejengkelan warga desa justru semakin membuat tawa sang anak menjadi-jadi.  Kejahilan ini akhirnya menjadi kebiasaan si anak. Ia merasa sangat bahagia berhasil membohongi warga desa yang panik .

Namun kesenangan ini tidak bertahan lama. Kali ini benar-benar ada segerombolan serigala yang menyerang peternakannya. Si anak yang panik segera berteriak minta pertolongan. Namun kali ini warga desa yang sudah geram dikerjai tidak menanggapi teriakan itu. Mereka mengira itu hanya akal-akalan si anak lagi. Akibatnya habislah seluruh isi peternakan tersebut. Si anakpun dipecat dari pekerjaannya oleh sang saudagar.

Si Semut dan si jangkrik

Contoh cerita pendek anak yang terakhir adalah kisah si semut dan jangkrik. Dikisahkan saat itu sedang musim panas di mana matahari bersinar terik. Di tengah kondisi tersebut, ada seekor semut yang tetap rajin bekerja mengumpulkan persediaan makanan. Setiap bahan makanan yang ia temukan akan langsung diangkutnya ke dalam lumbungnya. Begitulah rutinitas sehari-hari si semut, tak peduli panas ataupun hujan deras. Ia lakukan demi bisa bertahan apabila musim dingin tiba.

Berbeda dengan si semut, ada seekor jangkrik yang kerjanya setiap hari hanya bermalas-malasan saja. Sambil bernyanyi-nyanyi, seakan ia tidak peduli dengan musim dingin yang akan tiba. Ia merasa hidup itu tidak perlu dibuat susah.

Rutinitas sang semut ternyata tak luput dari perhatian si jangkrik pemalas ini. Si jangkrik  menegur semut dan berkata,” Semut, mengapa kau begitu rajin mengumpulkan makanan ?” ”Aku harus mengumpulkan banyak makanan agar saat musim dingin nanti tidak mati karena kelaparan”, jawab si semut.

Namun bukannya sadar akan kemalasannya, si jangkrik malah tertawa mengejek akan jawaban si semut. Ia merasa semut terlalu merepotkan diri padahal musim dingin masih lama. Tanpa memedulikan ejekan tersebut, si semut tetap bekerja keras mengumpulkan persediaan dari hari ke hari.  Sementara si jangkrik tetap bernyanyi-nyanyi dan bermalas-malasan..

Sampai akhirnya tibalah musim dingin, musim di mana semuanya tertutup salju dan udara yang sangat dingin. Tidak memungkinkan mencari makan dalam kondisi tersebut. Sialnya, musim dingin kali ini ternyata berlangsung lebih lama dari yang seharusnya. Jangkrik yang tidak punya persediaan makanan sekarat karena kelaparan. Untunglah si semut yang baik hati masih mau membantunya karena si semut sudah menyiapkan banyak persediaan makanan.