Kenali Sifat Posesif dan Cara Mengatasinya

Orang yang memiliki sifat posesif akan merasa bahwa pasangan mereka adalah milik mereka, sehingga dia berhak melakukan apa saja yang dia inginkan dan melarang pasangan sesukanya.

Orang yang bersikap posesif akan memiliki kecemburuan berlebihan, mengarah pada sikap memata-matai keseharian pasangan, dan dapat berakhir menjadi tindakan blackmail (ancaman).

Pengertian posesif

Arti kata posesif adalah perasaan memiliki pasangannya secara tinggi atau berlebihan. Istilah posesif biasanya merujuk pada tindakan negatif, diantaranya sifat terlalu mengatur pasangan, melarang pasangannya untuk berinteraksi dengan lawan jenis bahkan terhadap teman-temannya sendiri, dan seringkali berujung pada ancaman terhadap pasangannya.

Sifat posesif dapat terlihat dari tindakannya, mulai dari tindakan kecil hingga tindakan besar yang sifatnya merugikan. Sebagai contoh, pasangannya diwajibkan melaporkan kegiatannya tiap hari kepada pasangan, ataupun mengecek chattingan pasangan setiap hari.

Penyebab sifat posesif

Ada berbagai faktor yang menyebabkan orang memiliki sifat posesif, baik faktor internal maupun eksternal. Misalnya, orang yang posesif dapat bermula karena adanya perasaan rendah diri.

Perasaan rendah diri yang ada dalam diri mereka bisa timbul karena trauma, kegagalan, dan pengalaman buruk di masa lalu. Maka, orang tersebut akan memperlakukan pasangan mereka dengan lebih ketat.

Ciri-ciri sifat posesif

Adanya sifat posesif dapat diketahui dari ciri cirinya. Untuk lebih detailnya, bisa disimak ciri-ciri posesif berikut ini.

  • Cemburu berlebihan

Sifat cemburu bisa dilihat reaksi pasangan. Jangan merasa senang jika pasangan menunjukkan reaksi cemburu yang berlebihan. Ini bisa menjadi salah satu ciri sifat posesif. Lambat laun, akan adanya pengekangan dan pembatasan terhadap teman dekat.

Orang yang memiliki sifat posesif ingin supaya Anda hanya memilikinya sebagai teman dan satu-satunya orang terdekat Anda.

  • Tidak menghargai pasangan

Selanjutnya, orang yang posesif akan melontarkan kata-kata yang terkadang merendahkan pasangannya. Pasangan yang posesif tidak mudah percaya kepada Anda, selalu timbul rasa curiga, dan perasaan ingin mengawasi Anda setiap saat. Ini tentunya bukan hanya dengan Anda saja, namun kepada circle atau orang-orang terdekat dengan Anda.

  • Keinginan untuk mengontrol

Orang yang posesif memiliki keinginan untuk menguasai pasangan karena mereka merasa bahwa pasangannya adalah miliknya. Kontrol ini akan membuat si pasangan kesulitan untuk mengutarakan pendapat, menuangkan ide dan pikiran, dan kesulitan untuk lebih ekspresif.

Kontrol ini bisa dilihat dari perkataan mereka yang seringkali merujuk pada penerapan aturan dan larangan yang harus mereka patuhi.

  • Temperamental

Orang yang posesif akan mudah marah atau temperamen serta memiliki emosi negatif yang fluktuatif. Perasaan marah ini akan membuat mereka lebih mudah melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya.

  • Gemar mengkritik

Gemar mengkritik bisa menjadi salah satu gejala posesif, apalagi jika ini dilakukan kepada pasangan. Kritikan-kritikan ini lama kelamaan akan membuat pasangan menjadi tidak betah karena merasa tidak dihargai. Kritikan ini mulai bisa berupa cara pasangan berbicara dengan orang lain, penampilan pasangan, dan sebagainya.

  • Selalu menggunakan titik kelemahan

Ketika orang yang posesif sudah tahu pada kelemahan pasangannya, maka mereka tidak akan segan-segan menggunakan titik kelemahan ini sebagai senjata mereka. Pasangan mereka akan merasa seperti terus-menerus melakukan kesalahan dan patut dihukum.

Orang yang posesif akan selalu mengungkit kelemahan pasangannya.

  • Munculnya ancaman

Apa yang akan orang lain rasakan setelah adanya aturan dan larangan yang seringkali tidak masuk akal? Tentu mereka akan lebih sering memberontak jika hal ini terus menerus terjadi. Maka, langkah yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang posesif adalah dengan memberikan ancaman.

Ancaman ini menjadi tanda bahaya. Bukan hanya ancaman pada tindak kekerasan saja, namun ancaman yang sering kali membuat pasangannya merasa sulit karena mengancam akan melakukan pembunuhan atau bahkan bunuh diri.

  • Mengatasi sifat posesif

Sifat posesif yang seperti ini harus cepat diatasi, supaya tidak mengarah kepada tindakan yang dapat merugikan orang lain.

Beberapa cara mengatasi posesif ini bisa coba untuk dilakukan:

  • Ketahui penyebab pasangan menjadi posesif

Perasaan posesif ini bisa muncul karena ada sebabnya. Jika memang karena Anda terlalu dekat dengan lawan jenis, maka Anda juga harus mengerti jika pasangan Anda pada dasarnya memang pencemburu.

Kemudian, Anda dan pasangan dapat saling introspeksi diri dan fokus kepada hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam hubungan.

  • Bicara kepada pasangan

Bila pasangan Anda adalah orang yang posesif, maka cara terbaik adalah membicarakannya ketika Anda dan pasangan sama-sama dalam kondisi yang stabil. Utarakan apa yang akhir-akhir ini membuat Anda seperti terkekang, dan bagaimana sifat pasangan yang mulai menunjukkan gejala posesif.

Jika disini Anda yang posesif, maka mintalah bantuan kepada pasangan Anda untuk mengurangi sifat posesif Anda pelan-pelan.

  • Hilangkan pikiran negatif

Gejala orang yang posesif biasanya akan mudah timbul pikiran-pikiran negatif. Jika ini terjadi, maka komunikasi adalah kuncinya. Komunikasikan supaya antara Anda dan pasangan tidak timbul kesalahpahaman dan terjadi miss-komunikasi.

Pikiran-pikiran negatif ini muncul karena adanya kesalahpahaman yang dipendam terus-menerus.

  • Hilangkan sifat ketergantungan

Cara selanjutnya adalah perlu menghilangkan rasa ketergantungan kepada pasangan. Jika terlalu tergantung, maka Anda akan merasa bahwa Anda dan pasangan hanya hidup untuk satu sama lain. Ini membuat jika salah satu pasangan memiliki teman yang lain maka akan timbul kecemburuan.

Menghilangkan sifat ketergantungan juga akan membebaskan Anda dan pasangan dari rasa terlalu mengekang.

  • Jadi berani dan percaya diri

Jika salah satu penyebab rasa posesif adalah karena adanya rasa kurang percaya diri, maka harus dilakukan terapi untuk menghilangkan rasa takut dan minder ini. Hargai diri Anda dan pasangan, saling memberi dukungan kepada pekerjaan dan capaian masing-masing bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Intinya, miliki keinginan untuk terus berkembang.

  • Bicara kepada orang lain

Jika ini terjadi kepada pasangan Anda, maka cara yang perlu dilakukan di antaranya adalah berbicara kepada orang lain. Namun, yang sifatnya tidak menjatuhkan pasangan di mata orang lain. Anda bisa meminta nasihat ataupun meminta bantuan orang lain untuk menasihati pasangan Anda.

Jangan takut untuk terbuka kepada orang lain dan menceritakan masalah yang sedang Anda hadapi dengan pasangan Anda. Orang lain nanti juga dapat menilai apakah hubungan Anda masih bisa dipertahankan atau terlalu toxic jika diteruskan.

  • Berpisah baik-baik

Jika segala cara sudah dilakukan, namun tidak ada perubahan, kemudian yang timbul hanya perasaan saling menyakiti, maka Anda dan pasangan harus berpisah secara baik-baik. Adapun beberapa kasus orang yang posesif akan sulit untuk berpisah baik-baik dan memberikan ancaman.

Anda bisa meminta perlindungan kepada orang terdekat Anda, seperti teman dan keluarga. Jadilah berani dan jangan takut terhadap ancaman mereka.

Jika kasus sudah mengarh kepada tindakan kriminal seperti stalking dan kekerasan, maka Anda bisa melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. Karena tidak jarang masalah posesif ini bisa mendatangkan kerugian dan bencana besar di kemudian hari.