Kebocoran Data Indonesia Makin Menjadi Sorotan Masyarakat
Kebocoran Data Indonesia *** Kebocoran data Indonesia akhir – akhir ini sedang banyak pemberitaan. Mulai dari data komersial dari platform seperti Tokopedia sampai data pemerintah pada BPJS sempat diberitakan bocor. Berita ini langsung jadi booming dan dibahas oleh banyak bagian masyarakat.
Masalah kebocoran data sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Hanya saja pengetahuan soal internet privasi dan keamanan data baru di sadari akhir – akhir ini. Mengapa demikian. Untuk mengetahui lebih soal masalah kebocoran data ini, mari bahas seputarnya pada artikel berikut!
Mengapa Kebocoran Data Berbahaya?
Awalnya masyarakat Indonesia tidak terlalu peduli soal perlindungan data privasi. Hal inilah yang menyebabkan banyak nomor HP tersebar dan bisa diakses oleh para penipu. Mulai dari penipu pinjaman sampai hadiah dari perusahaan besar sering masuk di SMS tiap harinya.
Contoh tersebut adalah bentuk bahaya kebocoran data ringan. Tapi hal ini bisa menjadi parah jika data yang diambil lebih privat. Contoh saja berita kebocoran data yang dialami Tokopedia. Kebocoran ini berupa data pelanggan yang meliputi cara pembayaran dan juga informasi email serta password.
Jika cara pembayaran ini menggunakan kartu kredit ataupun transfer, rekening user bisa bocor. Selain itu email serta password bisa jadi petunjuk untuk membuka akun user di platform bank, social media dan bahkan email mereka sendiri. Jika sudah pegang email user, segala hal bisa dibobol mudah dan Anda akan kehilangan privasi di internet sama sekali.
Masyarakat Sadar Bahwa Indonesia Tidak Siap Hadapi Kriminal di Dunia Online
Sekarang Anda tahu lebih soal bahaya kebocoran data. Sebelumnya masyarakat umum belum banyak tahu masalah ini. Hanya pada saat berita booming kemarin, hal ini menjadi diskusi besar dan banyak orang awam akhirnya mulai mengerti.
Banyak faktor sebenarnya bisa jadi penyebab kebocoran data, tapi yang paling berkesan dari diskusi kemarin adalah keteledoran. Baik platform seperti Bukalapak dan pemerintah soal BPJS, pengurus datanya kurang kompeten.
Mencari orang yang kompeten soal cybersecurity di Indonesia tidak mudah. Skill ini cukup niche dan belum banyak digunakan secara umum. Hanya perusahaan besar saja yang bisa menggunakannya. Serangan hacker dan malware juga terus berkembang. Perusahaan besar seperti Yahoo saja sudah berkali – kali bocor datanya. Bagaimana dengan website database kecil seperti pemerintahan kota Magelang?
Karena pemberitaan yang booming, banyak orang menjadi lebih sadar bahwa Indonesia masih kurang siap soal pertahanan database dari serangan luar. Tapi berkat kesadaran ini, pendidikan soal privasi data dan pengamanannya pasti jadi lebih meluas.
Bagaimana Nasib Cybersecurity di Indonesia Kedepannya?
Masalah data breach di Indonesia memang sudah mendapat sorotan. Tapi untuk perbaikannya, proses akan memakan waktu lebih lama. Di banyak aspek pendidikan sekarang, hal seputar internet baru saja disintegrasi. Contoh saja soal digital marketing dan bisnis online.
Baru mulai menyebarkan ilmu ini saja, cybersecurity sudah menjadi masalah. Untuk bisa memastikan warga Indonesia punya skill cukup untuk mengurangi masalah ini tentu perlu usaha banyak. Memang banyak orang tahu pentingnya cybersecurity, tapi tidak banyak orang tahu cara melakukannya.
Hasilnya, hanya pihak – pihak dengan uang banyak bisa menyewa pihak profesional untuk melakukannya. Tempat seperti UKM dan pemerintahan daerah bisa kurang mampu melakukan hal ini. Jadi cover cybersecurity pasti masih bolong – bolong nantinya.
Tapi selama banyak orang tahu dan mulai belajar soal ini, pasti banyak orang akan muncul dengan skill yang diperlukan. Pasar tenaga kerja sekarang making variatif dan kreatif. Orang yang bisa belajar otodidak untuk skill niche cybersecurity bisa makin banyak muncul jika kesadarannya soal ini naik. Jadi mari tunggu saja selama Indonesia berkembang menjadi lebih baik soal keamanan dunia internet.
Tips Cegah Kebocoran Data
Untuk Anda yang memiliki perusahaan ataupun website yang menampung data sensitive dan penting, harus hati – hati soal data breach. Kebocoran data tidak hanya menurunkan kredibilitas website dan perusahaan tapi juga membahayakan user. Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa menggunakan tips – tips berikut ini:
Berikan Limitasi Akses Untuk Data Terpenting
Jika Anda memiliki bisnis ataupun organisasi yang berurusan dengan data sensitive, Anda harus kurangi kemudahan akses pada data tersebut. Pembatasan akses ini bisa berupa mengurangi orang yang tahu cara akses data ataupun memberikan proteksi lebih berupa password khusus.
Contoh saja Anda merupakan pemilik platform jual beli mobil bekas. Data yang Anda punya tentu banyak soal account user. Mulai dari nomor telepon, alamat rumah sampai informasi KTP mereka. Semua info ini harus disimpan pada server terpisah yang memiliki proteksi tinggi.
Data hanya boleh diakses otomatis oleh program proteksi jika dibutuhkan. Tidak boleh ada yang bisa akses data tersebut secara manual kecuali beberapa karyawan yang memiliki akses password khusus server. Batasan ini sudah pastinya mempersulit orang tidak dikenal mengambil data.
Buat Aturan Khusus Soal Sharing Data dengan Pihak Ketiga
Terkadang urusan data tidak hanya melibatkan orang dalam. Banyak pihak lain bisa mengakses data karena kerjasama dan juga kebutuhan jaringan. Hal ini sering menjadi masalah pada perusahaan – perusahaan online di era modern ini.
Contoh saja Anda sebagai perusahaan UKM pasti punya data pembayaran pelanggan jika mereka menggunakan kartu kredit. Nah, data ini di simpan di mana? Pasti Anda menyediakan server untuk keperluan ini. Tapi banyak perusahaan tidak memiliki server sendiri dan hanya menyewa. Jasa web hosting dan data hosting bisa terpisah. Jika tidak memiliki kontrak khusus yang cover kerahasiaan data, pemilik server bisa dengan leluasa melihat data yang tersimpan di tempatnya.
Daripada berurusan dengan kebocoran seperti ini, Anda harus pastikan buat aturan khusus seputar ini. Pastikan batasan kerahasiaan dan line profesionalisme. Jika perlu berikan point pada kontrak saat ada kebocoran dari pihak ketiga tersebut.
Buat Pelatihan Untuk Kesadaran Cybersecurity
Untuk menghindari kebocoran data, pelatihan harus dilakukan. Pelatihan ini akan membuka mata para karyawan soal kehati – hatian informasi. Misal saja selalu logout setelah melakukan akses ke data penting, jangan tinggalkan komputer terbuka tanpa password dan juga selalu hancurkan dokumen print rahasia yang tidak lagi dipakai.
Banyak masalah kebocoran data pemerintah di tingkat daerah terjadi karena kesadaran keamanan ini masih kurang. Anda bisa coba datang ke kantor kelurahan dan melihat apakah ada komputer aktif tanpa dikunci dan ditinggal oleh petugas. Pasti Anda akan sering melihat hal seperti ini terjadi di banyak tempat.
Melakukan Update Software Secara Rutin
Untuk menjaga security dari malware, virus dan hacker, penggunaan keamanan software tentu penting. Setiap program penyimpan data dan bahkan Windows punya pelindung sendiri. Pastikan semua program pelindung ini update secara rutin untuk hindari data breach.
Update yang diberikan tidak hanya membuat fungsi program lebih baik tapi menanamkan fungsi pertahanan yang lebih kuat. Semakin hari, perkembangan malware meningkat. Jika pertahanan tidak di patch, tentu bisa bobol karena program buruk baru tersebut.
Sekian bahasan tentang seputaran kebocoran data. Mudah – mudahan bahasan kesadaran tentang masalah ini dan juga tips cegah kebocoran data di atas membuka wawasan Anda. Di era internet sekarang, jangan sepelekan masalah keamanan data.
Memang hacker tidak seganas yang Anda bayangkan dan jarang masalah melibatkan hacker, tapi kebocoran data sering terjadi lebih karena keteledoran. Malware dan worm virus bisa mengambil data tanpa harus kontak langsung ke hacker. Jadi, pastikan selalu waspada!